HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri diminta untuk kembali menjadi ketua umum PDIP periode 2025-2030.
Permintaan itu disampaikan Ketua Umum DPP PDIP Puan Maharani dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP pada Minggu, 26 Mei 2024.
Puan Maharani membacakan 17 poin sikap politik partai sambil gemetar pada Rakernas tersebut.
BACA JUGA:Hari Ini Penutupan Rakernas V PDIP, Akankah Banteng Jadi Oposisi Prabowo-Gibran?
BACA JUGA:Ikut Menitikkan Air Mata, Megawati Ulur Waktu Soal Sikap Politik PDIP
"Rakernas V partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia, memohon kesediaan Prof. Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025 - 2030 pada Kongres VI tahun 2025," terang Puan.
Puan juga menyampaikan poin-poin penting sikap politik PDIP dalam pidato Rakernas tersebut.
Salah satunya mengungkapkan tentang kemerosotan Pemilu 2024.
BACA JUGA:Daftar Lengkap 17 Rekomendasi Eksternal PDIP, Nomor 7 Bikin Puan Menangis
"Rakernas V partai menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, pelanggaran etika, penyalahgunaan sumber daya negara, dan masifnya praktik politik uang atau money politik," ujar Puan membacakan sikap politik.
Sebelum Puan menyampaikan pidato politiknya tersebut, Megawati sempat menyampaikan candaan untuk bertukar posisi dengan Puan.
"Jadi saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Maxiko. Lalu saya bilang, 'gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum'," ucap Megawati.
Candaan ini dilontarkan Megawati juga karena melihat kondisi Indonesia saat ini yang diterpa gonjang-ganjing kekuasaan.
"Lho enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang ganjing enggak jelas," lanjutnya sambil tertawa.