SEBAGAI mahasiswa yang memiliki hobi dalam bidang fotografi, menjalani magang sebagai pewarta foto memang terlihat seru dan mudah dilakoni. Namun, realitasnya tidak semudah itu. Harus beradaptasi dengan lingkungan media, memperbanyak eksplorasi angle foto, serta harus peka dalam penggunaan komposisi foto agar karya foto kita terlihat rapi dan menarik.
Program studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama Harian Disway memberikan kesempatan bagi para mahasiswa yang ingin menyalurkan hobinya untuk dapat mencoba merasakan magang MBKM di kantor media.
BACA JUGA: Magang di Harian Disway, Peran Desainer Grafis dalam Mengoptimalkan Konten Media Sosial
Salah satunya ialah media Harian Disway. Harian Disway adalah media yang didirikan Dahlan Iskan untuk memperjuangkan jurnalisme di Indonesia. Bermula dari kegelisahan Dahlan Iskan melihat kualitas media di Indonesia akhir-akhir ini. Mulai terbit pada 4 Juli 2020, saat pandemi Covid-19. Harian Disway didesain untuk beradaptasi dengan situasi Covid-19.
Harian Disway berupa media cetak dan online. Berkantor di Jalan Walikota Mustajab 76, Surabaya. Tepat di depan Balai Kota Surabaya. Pada program MBKM semester genap 2023/2024 Ilmu Komunikasi Untag Surabaya bersama Harian Disway, para mahasiswa dibimbing dosen yang bernama Doan Widhiandono.
BACA JUGA: Penerapan News Value pada Penentuan Konten Instagram di Harian Disway
Ia membimbing sepuluh mahasiswa ilmu komunikasi Untag Surabaya dari berbagai divisi dalam pembuatan laporan dan luaran selama kegiatan magang MBKM berlangsung.
Harian Disway menyediakan bermacam divisi. Salah satunya ialah divisi photojournalist. Tugas seorang fotografer jurnalis di Harian Disway ialah mencari karya foto isu-isu terkini serta meliput sebuah acara bersama seorang reporter. Output karya fotonya beragam. Dapat dijadikan bahan foto di website Harian Disway, galeri foto, bahkan bisa masuk di e-paper.
BACA JUGA: Tip Strategi Content Marketing yang Efektif untuk Social Media Specialist
Selama kegiatan magang, saya dibimbing seorang fotografer profesional, yakni Boy Slamet. Juga, Julian Romadhona dan Sahirol Layeli. Mereka bertiga membagikan banyak sekali tip dan trik cara memotret untuk menghasilkan karya yang bagus. Memberikan contoh karya foto yang anti-mainstream, penataan komposisi foto, serta pengambilan foto yang dikemas secara rapi hingga nyaman untuk dipandang.
Selain itu, saya mendapatkan ilmu pengambilan foto dengan angle foto yang liar. Misalnya, pengambilan foto dari pantulan genangan air hujan, pantulan ubin, foto dari luar pintu kaca, hingga pengambilan foto dengan komposisi framing.
BACA JUGA: Mengenal Peran Media Social Specialist dalam Jurnalistik Harian Disway
Pada fotografi jurnalistik, diusahakan untuk mengambil banyak foto dalam satu peristiwa. Itu biasa disebut dengan EDFAT, singkatan dari entire, detil, frame, angle, dan time. Entire adalah foto keseluruhan suasana suatu peristiwa.
Detil adalah foto medium shot hingga cloesup yang berfokus pada subjek. Frame adalah foto yang membingkai dan memosisikan subjek pada sebuah frame agar memperkuat cerita dalam foto serta memperhatikan point of interest-nya.
BACA JUGA: Magang di Harian Disway, Mengasah Keterampilan Content Writer di Era Digital