HARIAN DISWAY - Ditanya apa pegangan hidupnya dalam bermasyarakat, Tjahjono Haryono mengirimkan foto yang cukup lama jadi profile picture WA-nya. Di sana ada kata-kata yang bunyinya, "Respect is earned. Honesty is appreciated. Trust is gained. Loyalty is returned".
Bagi presiden direktur PT. Pangan Lestari tersebut, itu adalah cara untuk memperoleh loyalitas. "Kesetiaan akan kita dapatkan, tanpa perlu dicari-cari, kalau kita memegang teguh 3 hal.
Yaitu: saling menghormati, kejujuran, dan kepercayaan," terang pria yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Pengawas dan Penasihat Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) DPD Jawa Timur ini.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua Bawas PDTS KBS 2017-2020 Sila Basuki: Le Shan Hao Shi
Memang, tidak hanya dalam skala besar hubungan antarnegara yang berlaku asas resiprokal, hubungan antarmanusia pun berlaku hukum timbal balik yang sama. Sebagaimana yang ribuan tahun lalu dinyatakan Mencius, filsuf penerus Konfusius, "爱人者,人恒爱之;敬人者,人恒敬之".
Atau ài rén zhě, rén héng ài zhī; jìng rén zhě, rén héng jìng zhī: barang siapa mencintai manusia, maka manusia akan mencintainya juga; barang siapa menghormati manusia, maka manusia akan menghormatinya juga.
Dalam artian, mustahil kita akan dicintai atau dihormati oleh orang lain kalau kita tidak menghormati mereka. Mustahil pula kita akan mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan dari orang lain kalau kita tidak jujur dalam berperilaku terhadap mereka.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Manager Marketing Rimbun Family Reflexology Ellen Graciana: Xiu Qi Zhi Ping
Itulah yang, dalam pandangan Mencius, menjadi pembeda antara orang budiman dengan orang kebanyakan. Sebab, menurut Mencius, orang budiman akan mengedepankan kasih sayang dan tata krama dalam hubungan antarsesama.
Bahkan, kalaupun kebaikannya berbalas "air tuba", orang budiman akan cenderung introspeksi diri ketimbang menyalahkan orang lain. Dalam kitab Mengzi (孟子), Mencius mengilustrasikan.
"Misalnya ada orang berbuat kasar dan tidak sopan terhadap dirinya, orang budiman akan bertanya kepada dirinya sendiri: pasti karena aku tidak welas asih kepadanya, pasti karena aku tidak sopan terhadapnya; kalau tidak, bagaimana mungkin ia berbuat begitu kepadaku?
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Kepala SMA Islam Terpadu Insan Sejahtera Sumedang Hamidan: Da Zhi Ruo Yu
Kalau ternyata dirinya sudah welas asih dan sopan, tapi orang itu tetap berbuat kasar dan tidak sopan, orang budiman akan bertanya lagi kepada dirinya sendiri: pasti karena aku tidak setia kepadanya."
Sebaliknya, orang kebanyakan mungkin akan cenderung berpegang pada ucapan Mao Zedong ketika menghadapi Jepang, "人不犯我,我不犯人;人若犯我,我必犯人" (rén bù fàn wǒ, wǒ bù fàn rén; rén ruò fàn wǒ, wǒ bì fàn rén).
Yakni artinya: orang kalau tidak semena-mena terhadapku, aku tak akan melawannya; tetapi orang kalau semena-mena terhadapku, aku pasti akan melawannya!