Dampak Pembunuhan Jaehaerys
Ratu Helaena Targaryen menjadi gila setelah menyaksikan pembunuhan putra sulungnya. Dia bahkan mengabaikan Pangeran Maelor, yang dia pilih untuk dibunuh.
Raja Aegon II, dalam kemarahan dan kesedihan atas kematian putra sulungnya, memerintahkan semua penangkap tikus di King's Landing digantung. Tangan Kanan Raja, Otto Hightower (Rhys Ifans), terpaksa harus mengganti mereka dengan seratus kucing.
SIAPA Blood dan Cheese, pembunuh Pangeran Jahaerys di House of the Dragon? Foto: Ratu Helaena diperankan Phia Saban memiliki nasib mengerikan di House of the Dragon.-MAX-
Di Game of Thrones, Arya Stark (Maisie Williams) pernah berkata, "Di Red Keep ini banyak banget kucing." Saat sibuk mengejar kucing sampai ke ruang bawah tanah, dia mendengar percakapan tentang pembunuhan Raja Robert Baratheon.
Pembunuhan Pangeran Jaehaerys oleh Blood dan Cheese memiliki dampak negatif yang kuat. Tidak hanya di Keluarga Targaryen, tetapi juga hampir seluruh Westeros. Karena peristiwa itulah yang memicu dimulainya perang terbuka antara Kubu Hitam dan Hijau.
BACA JUGA:House of Dragon, Prequel Terbaru Game of Thrones Mulai Syuting Perdana
Belakangan, kematian Pangeran Jaehaerys berdampak negatif pada Rhaenyra sendiri. Karena kematian kedua pangeran muda tersebut adalah salah satu alasan utama rakyat bangkit melawan dirinya.
Itulah kontribusi Blood dan Cheese dalam perang saudara Targaryen seperti tertulis dalam novel Fire and Blood. Meski sepertinya bukan siapa-siapa, tindakan mereka ternyata berpengaruh besar terhadap keseluruhan cerita.
Jadi makin tak sabar menanti kelanjutan House of the Dragon, bukan? Episode keduanya bakal tayang di HBO pada Senin, 24 Juni 2024. Stay tuned! (*)