Indonesia darurat judi online. Imbauan itu memang bukan isapan jempol belaka. Dibuktikan dengan betapa masifnya judi online dalam merusak masyarakat.
----
BELAKANGAN, kasus-kasus kriminal yang terungkap justru dipicu oleh pelaku yang ke judi online. Baik langsung maupun tak langsung. Pelaku judi online pun merasuk ke hampir semua kalangan dan kelas sosial.
Kasus yang baru-baru ini ramai, misalnya, seorang polwan berinisial FN tega membakar hidup-hidup suami yang juga seorang polisi di Mojokerto.
Perbuatan kalap polwan itu lantaran kesal kepada sang suami yang tak bisa berhenti main judi online.
Yang terbaru, seorang oknum pegawai bank membobol uang senilai Rp 1,5 miliar untuk bermain judi online pada Minggu, 16 Juni 2024.
Kasus bermula saat Bank Indonesia menitipkan uang sebesar Rp 1,5 miliar pada Bank Maluku cabang Namlea Desember 2022 lalu.
Polisi menyebut bahwa pelaku menarik uang secara bertahap dengan jumlah bervariasi hingga dana tersebut habis.
Pelaku selalu mengakali sistem perbankan. Sehingga terkesan uang itu masih utuh dan tersimpan.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, tersangka pun mengaku uang digunakan untuk main judi online.
BACA JUGA:PPATK Blokir 5.000 Rekening terkait Judi Online, Transaksinya Fantastis
Info grafis judi online di Indonesia 2024.-Arya/Harian Disway-
Itu cuma secuil contoh kasus tindak kriminal yang berkaitan dengan judi online. Tentu masih banyak lagi yang belum terungkap.
Bareskrim Polri mencatat jumlah kasus judi online ini meningkat setiap tahun. Setidaknya di atas 1.000 kasus selama dua tahun terakhir.
Bahkan, anggota DPR dan DPRD juga diisukan terpapar judi online. Sebagaimana yang disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.