Kolaborasi Internasional dan Untag: Membuka Lembaran Baru Makam Peneleh Surabaya

Minggu 23-06-2024,20:19 WIB
Reporter : Hilmy Maulana
Editor : Salman Muhiddin

Keinginan mereka untuk bekerja sama dengan Begandring bertujuan untuk membangun kesadaran akan sejarah yang kaya ini.

Max dan Petra juga berperan penting dalam meyakinkan pemerintah Belanda untuk mendukung proyek ini. Max bahkan mengajukan proposal kepada pemerintah Belanda, yang akhirnya setuju untuk memberikan dana meskipun dalam jumlah terbatas.

Namun, karena lahan ini milik Pemerintah Kota Surabaya, mereka harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemerintah setempat.

Pemerintah Kota Surabaya tidak hanya memberikan izin tetapi juga memberikan suntikan dana untuk mempercantik delapan makam yang menjadi fokus penelitian.

Proyek ini, yang diberi nama "Peneleh As Living Library Project," telah mulai berjalan sejak November lalu. Tim yang terdiri dari Max, Petra, dan anggota Begandring telah melakukan penelitian, pengukuran, dan pengambilan foto makam-makam tersebut.

Dengan semangat kolaborasi internasional, proyek ini diharapkan dapat menghidupkan kembali nilai sejarah Makam Peneleh dan membuatnya menjadi sumber pengetahuan yang hidup bagi generasi mendatang.

Melalui revitalisasi ini, setiap makam di Peneleh akan menjadi saksi hidup yang bercerita tentang masa lalu, menghubungkan sejarah dengan masa kini, dan membawa dampak positif bagi pariwisata serta masyarakat Surabaya.

Kisah Max, Petra, dan Begandring merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi dan dedikasi dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Mereka menginspirasi kita untuk terus menggali nilai-nilai sejarah dan budaya di sekitar kita dan membagikannya kepada dunia.

(Hilmy Maulana)

Kategori :