Kolaborasi Internasional dan Untag: Membuka Lembaran Baru Makam Peneleh Surabaya

Minggu 23-06-2024,20:19 WIB
Reporter : Hilmy Maulana
Editor : Salman Muhiddin

BACA JUGA:Geliat Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 (5) : Kampung Peneleh, Pusat Perbelanjaan Semangat

BACA JUGA:Toleransi dari Peneleh ala Habib Ja'far

Meskipun demikian, secercah harapan muncul di tengah situasi kelam ini. Berkat kerja sama antara Begandring, sebuah komunitas pecinta sejarah di Surabaya, dan TiMe Amsterdam, sebuah lembaga dari Belanda, proyek revitalisasi Makam Peneleh pun digagas.

Dengan dukungan dana dari pemerintah Belanda, proyek ini bercita-cita untuk mengubah Makam Peneleh menjadi sebuah "perpustakaan hidup".

Layaknya perpustakaan pada umumnya, "perpustakaan hidup" ini akan menjadi wadah untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Namun, bedanya, "perpustakaan hidup" ini akan berfokus pada sejarah dan budaya yang terukir dalam setiap makam di Peneleh.

Nanang Purwono, salah satu penggagas revitalisasi, menjelaskan bahwa "perpustakaan hidup" ini akan dilengkapi dengan berbagai sumber informasi, seperti gambar, data, dan biografi delapan tokoh penting yang dimakamkan di sana.

Para pengunjung akan diajak untuk menyelami kisah hidup mereka dan memahami konteks sejarah di baliknya.

Nanang menambahkan bahwa "perpustakaan hidup" ini juga akan dilengkapi dengan pusat informasi yang berisi peta makam seluas 4 hektar, jumlah jenazah yang dikuburkan, dan identitas mereka.

Hal itu diharapkan dapat memberikan gambaran umum bagi pengunjung sebelum mereka menjelajahi kompleks pemakaman.

Revitalisasi Makam Peneleh menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian sejarah dan budaya tidak hanya tentang menjaga situs fisik, tetapi juga tentang menggali informasi dan menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat luas.

Dengan "perpustakaan hidup" ini, diharapkan Makam Peneleh dapat kembali menjadi tempat untuk belajar dan mengenang, sekaligus menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk menghargai sejarah bangsa.

Keterlibatan Max dan Petra dalam proyek ini dilandasi oleh keinginan untuk mengangkat nilai sejarah yang relevan dengan masa kini.

Mereka berharap bahwa revitalisasi ini tidak hanya berdampak pada masyarakat sekitar, tetapi juga pada seluruh Surabaya.

Dengan menggali kembali kisah-kisah dari makam-makam tua ini, mereka ingin menunjukkan kepada dunia, terutama kepada orang-orang Belanda, bahwa Surabaya menyimpan nilai-nilai berharga yang selama ini tersembunyi.

Salah satu tujuan utama mereka adalah menghubungkan Makam Peneleh dengan destinasi wisata lainnya di Surabaya, seperti Kampung Peneleh dan Kampung Eropa, yang bisa diakses melalui jalur transportasi Sungai Kalimas.

Max dan Petra melihat potensi besar dalam ide yang luar biasa dari Begandring, yang mencoba memanfaatkan sesuatu yang bernilai namun kurang diperhatikan oleh banyak orang.

Kategori :