HARIAN DISWAY - Kementrian Kesehatan Saudi mencatat jemaah haji wafat pada musim haji 1445 H/2024 mencapai 1.301 orang.
Dari jumlah tersebut, 234 orang diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Menkes Saudi Fahd bin Abdurrahman Al-Jalajel menjelaskan bahwa dari 1.301 nyawa jamaah haji yang tak terselamatkan itu, 83 perseb di antaranya adalah jamaah ilegal.
Salah satu penyebab wafatnya para jamaah tak sah itu ialah karena perjalanan jauh yang harus mereka tempuh di atas tanah Makkah yang mengalami lonjakan suhu cukup drastis.
Tak main-main, Pusat Meteorologi Nasional Saudi memaparkan bahwa tingkat suhu tertinggi pada musim haji kali ini di Mekkah mencapai 51,8 derajat celcius.
Sejumlah orang juga diketahui pingsan saat dalam proses lempar jamrah.
Fahd pun menerangkan kalau sejumlah 95 jamaah kini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit dan ada juga yang dialihkan ke Riyadh untuk ditangani.
Proses identifikasi yang mereka lakukan sempat tertunda beberapa waktu karena jamaah yang wafat tak meninggalkan dokumen identitas mereka.
Selain karena ekstremnya cuaca, Kemenkes Saudi juga memaparkan bahwa penyebab wafatnya para jamaah haji tak sah itu karena dari mereka ada yang mengidap penyakit kronis dan juga berusia lanjut.
BACA JUGA:Sebelum Pulang Ke Tanah Air, PPIH Ingatkan Jemaah Haji Untuk Tawaf Wada
Meskipun total jamaah yang wafat tahun ini terbilang cukup tinggi, ternyata di tahun sebelumnya ada yang jauh lebih tinggi.
Contohnya seperti ketika tahun 2015 ada lebih dari 2.400 jamaah yang wafat di Makkah Al-Mukarramah. Lalu, tahun 1990 menyusul dengan total jamaah haji yang wafat sejumlah 1.426 orang.
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) mencatat ada penurunan jumlah jamaah dari Indonesia yang wafat di tanah suci 1445 H ini dari beberapa tahun sebelumnya.
Tahun 2023 lalu menjadi tahun dengan tingkat jamaah haji tertinggi yang wafat di tanah mulia dengan total 773 orang.