8 Strategi Ampuh untuk Orang Tua Menghadapi Anak Remaja yang Sulit Diajak Berbicara

Minggu 01-09-2024,07:49 WIB
Reporter : Siti Yulaikah
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Masa remaja merupakan periode transisi yang penuh gejolak. Pada masa ini, anak-anak mulai mencari jati diri dan membangun kemandirian yang terkadang berujung pada penolakan terhadap otoritas orang tua.

Hal ini sering kali membuat komunikasi dengan anak remaja menjadi sulit, terutama ketika orang tua ingin membahas topik penting.  Jika Anda menghadapi anak remaja yang sulit diajak berbicara. Berikut beberapa strategi ampuh yang bisa dicoba.

1. Bangun Kepercayaan

Membangun kepercayaan adalah langkah pertama yang sangat krusial. Kepercayaan tidak bisa terbentuk dalam semalam; butuh waktu dan konsistensi. Orang tua harus menunjukkan bahwa mereka bisa dipercaya dengan menjadi pendengar.

BACA JUGA: Memberantas Anemia Remaja dengan Program Aksi Bergizi

Tentu saja pendengar yang baik dan tidak menghakimi. Ketika remaja merasa bahwa orang tua mereka dapat dipercaya dan tidak akan memberikan reaksi berlebihan, mereka akan lebih terbuka untuk berbicara.

2. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Penting untuk memilih waktu dan tempat yang tepat saat ingin berbicara dengan remaja. Hindari membahas topik sensitif saat mereka sedang sibuk atau dalam suasana hati yang buruk. Carilah momentum ketika mereka lebih santai dan terbuka.

Seperti saat sedang melakukan aktivitas yang mereka sukai atau dalam suasana yang tenang. Strategi ini demi mendapatkan hubungan yang baik sehingga pembicaraan bisa dilakukan dengan lebih baik tanpa kesulitan untuk mengajak bicara lebih jauh.

BACA JUGA: Gambarkan Problematika Anak Remaja, Film Saat Menghadap Tuhan Bisa Jadi Bahan Refleksi

3. Jadilah Pendengar yang Aktif

Mendengarkan dengan aktif berarti memberikan perhatian penuh pada apa yang dikatakan anak. Jangan menyela atau memberikan solusi segera. Biarkan mereka menyelesaikan apa yang ingin mereka sampaikan.

Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan menganggukkan kepala, membuat kontak mata, dan memberikan tanggapan yang relevan. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan dipahami.

4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Bahasa tubuh memiliki peran penting dalam komunikasi. Begitupun dengan para remaja. Pastikan postur tubuh Anda terbuka dan ramah. Hindari sikap defensif seperti menyilangkan tangan atau menghindari kontak mata.

Kategori :