HARIAN DISWAY - Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI membahas berbagai isu penting terkait proyeksi ekonomi, tantangan fiskal dan kebijakan strategis untuk semester kedua tahun 2024.
Rapat ini dihadiri oleh 53 dari 100 anggota dan perwakilan dari 9 fraksi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 5,1%, dengan proyeksi IMF sebesar 5% hingga akhir tahun.
Meskipun demikian, diperlukan pertumbuhan tahunan yang konsisten sebesar 6-7% agar Indonesia dapat mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
BACA JUGA:Ekonomi Global Fluktuatif, Jokowi Peringatkan Pelaku Jasa Keuangan untuk Tetap Waspada
Dalam rapat tersebut, dibahas dampak ekonomi dari suku bunga tinggi, fluktuasi mata uang, dan perubahan harga komoditas.
Pemerintah sedang mempersiapkan kemungkinan kebutuhan tambahan anggaran untuk mengatasi tekanan ekonomi saat ini.
Badan anggaran uga menyetujui dukungan untuk tambahan bantuan sosial berupa; beras, ayam dan telur selama tiga bulan lagi di semester kedua tahun 2024, serta tambahan subsidi untuk pupuk.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Stabil di Tengah Gelombang Inflasi Triwulan Pertama 2024
Anggaran pendapatan dan Belanja negara (APBN) untuk semester pertama pada tahun 2024 menunjukkan defisit sebesar IDR 77,3 triliun, yang masih sesuai dengan rencana defisit untuk tahun ini.
Pengeluaran utama mencakup program kesejahteraan sosial, proyek infrastruktur, dan proyek strategis nasional.
Pendapatan negara pada semester pertama 2024 mencapai IDR 1.320,7 triliun, atau 47,1% dari target tahunan.
Namun, ini mewakili penurunan sebesar 6,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yang dipengaruhi oleh harga komoditas yang lebih rendah dan volume ekspor yang berkurang.
BACA JUGA:Tren Positif Neraca Perdagangan Ditunjukkan Sri Mulyani dari APBN yang Surplus Rp 22,3 Triliun
Fokus utama untuk semester kedua tahun 2024 yaitu mencakup pembayaran kesejahteraan sosial yang berkelanjutan, investasi infrastruktur strategis, dan langkah langkah untuk menstabilkan rupiah serta mengelola inflasi.