Hingga berita ini ditulis, FBI masih terus menyelidiki motif penembakan itu. Terlebih, ia tak membawa identitas apa pun saat insiden tersebut. Sampai-sampai, penyidik harus menggunakan data DNA untuk mengidentifikasi Crooks.
’’Kami masih mencocokkan foto dan DNA dengan data biometric,’’ ucap Kevin Rojek, agen khusus FBI yang diwawancarai Al Jazeera.
POLISI mengevakuasi penonton kampanye yang terluka di Butler, Pennsylvania, 13 Juli 2024.-Anna Moneymaker-AFP-
Penyelidikan pun pasti akan melebar. Selain motif dan latar belakang Crooks, muncul dorongan agar pasukan pengawal presiden (Secret Service) juga dievaluasi. ’’Bagaimana mungkin ada orang dengan senjata laras panjang bisa naik ke sebuah gedung dan menembak (mantan) presiden,’’ ucap Bob Ayers, mantan anggota CIA yang kini menjadi analis keamanan internasional.
Lalu apa kata keluarga Crooks. CNN berhasil mewawancarai Matthew Crooks, 53, ayah pelaku. Sang ayah menjawab singkat, ’’Saya akan cari tahu, what the hell is going on…” (Doan Widhiandono)