Kini semuanya telah berubah. Banyak lulusan terbaik yang menolak menjadi dosen karena kesejahteraan dosen yang kalah oleh profesi lain di dunia swasta yang jauh lebih menjanjikan.
Meski lulusan PT dari luar negeri dan sudah bergelar doktor sekali pun, ketika menjadi dosen, mereka harus siap dengan gaji yang tidak lebih dari Rp 10 juta. Bandingkan dengan gaji para profesional yang bekerja di perusahaan besar atau menekuni profesi lain yang lebih menjanjikan.
Ketika seorang dosen yang bersusah payah untuk mengejar karier menjadi guru besar ternyata kerap menghadapi berbagai hambatan, jangan heran jika banyak lulusan PT akhirnya enggan menjadi dosen.
Berbeda dengan para politikus dan pesohor negeri ini yang karena kekuasaannya dengan mudah menjadi profesor, nasib dosen yang tertatih-tatih dalam meniti kariernya untuk mengejar impian menjadi guru besar niscaya akan menjadi kisah buruk bagi calon-calon dosen yang berkeinginan menempuh rute karier yang sama. (*)