Pengusaha Aksesori di Bekasi Dibunuh Istri, Anak, dan Pacar Anak, Motifnya Saling Silang

Selasa 23-07-2024,14:59 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Selasa, 16 Juli 2024. Polisi membongkar makam Asep. Untuk tujuan pemeriksaan jenazah atau ekshumasi. Pembongkaran makam dimulai pukul 10.00 hingga 13.10 WIB. Warga ramai menonton. Polisi sampai kewalahan mencegahnya meski sudah ada police line radius 5 meter dari titik makam Asep.

Jenazah Asep diperiksa forensik Polri. Hasilnya sama dengan kecurigaan Yudi. Maka, tiga terduga pelaku diringkus tanpa perlawanan. Mereka dijerat Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati, setidaknya penjara seumur hidup.

Yudi: ”Saya heran, Silvia kok tega membunuh bapaknya. Saya tahu, dia pacaran dengan anak itu (Hagistko) sudah empat tahun. Asep tidak merestui. Pasti, alasannya untuk kebaikan anaknya. Sedih saya.”

Dari kronologi itu tampak, Silvia antara sayang dan benci kepada Asep. Terbukti, rencana pembunuhan pertama dia batalkan di saat akhir. Tapi jelas, dia sudah membunuh Asep.

Kelakuan Silvia mirip di film dokumenter berjudul What Jennifer Did? yang tayang di Netflix sejak 10 April 2024 sampai kini. Alasan Jennifer membunuh ortu sama persis dengan motif Silvia.

Film itu tentang keluarga asal Vietnam yang lama bermigrasi ke Kanada. Pasutri Bich Ha Pan dan Huei Hann Pan serta anak sulung mereka, Jennifer Pan. Jennifer punya satu adik, Felix Pan.

Pasutri Bich dan Huei hijrah ke Kanada pada 1979 setelah Perang Vietnam lawan Amerika Serikat (AS) dan Vietnam porak-poranda. Tak lama di Kanada, Bich dapat pekerjaan di sebuah pabrik suku cadang mobil di Aurora, sebuah kota di Ontario. 

Bich tekun bekerja dan istrinya rajin menabung. Sampai mereka cukup kaya. Pada 2004 mereka punya rumah besar dengan garasi untuk dua mobil. Mobilnya Mercy dan Lexus ES 300. 

Jennifer lahir 1986. Felix tiga tahun kemudian. Bich dan Huei memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak mereka. Semua anak disekolahkan di sekolah terbaik. Mereka les musik, piano, dan seruling. Juga, les berenang, beladiri wushu, dan lainnya. 

Problem keluarga itu pada Jennifer. Asalnya, Jennifer anak baik. Namun, harapan keluarga terlalu tinggi agar anak-anak berprestasi di bidang apa pun. Sedangkan, Jennifer tak mampu memenuhi harapan keluarga. Akibatnya, dia selalu berbohong. 

Sejak SMA Jennifer berbohong soal rapor yang nilainya dia rekayasa sehingga kelihatan bagus. 

Kemudian, Jennifer seolah kuliah di Toronto Metropolitan University jurusan farmakologi harapan sang ayah, padahal tidak. Pastinya, ortu sangat bangga kepada Jennifer. Sebaliknya, Jennifer terus memperbarui kebohongan. Rutin membikin laporan hasil studi palsu. Sampai dia mengaku lulus empat tahun kemudian. Lalu, diterima kerja di perusahaan farmasi.

Padahal, Jennifer bartender. Dia kenal David Wong, pemuda keturunan Vietnam, lalu mereka pacaran. David pengguna ganja dan pedagang ganja kecil-kecilan.

Saat David dibawa ke rumah, dikenalkan ke ortu, reaksi ortu langsung negatif. Feeling ortu menangkap, David pemuda tidak beres. Ortu melarang Jennifer bergaul dengan David.

Dari situlah Jennifer dan David merencanakan pembunuhan ortu. Mereka menyewa tiga pembunuh bayaran. 

Pada 8 November 2010 tengah malam.  Di rumah keluarga Bich, ada Bich, Huei, dan Jennifer. Sementara itu, Felix menginap di rumah kerabat. Menjelang semuanya masuk kamar untuk tidur, Jennifer membuka kunci pintu depan rumah. Di sanalah tiga pembunuh masuk.

Kategori :