Pengusaha Asep Saepudin, 43, dibunuh tiga orang: istri Juhariah, 45; anak sulung Silvia Nur Alfiani, 22; dan pacarnyi, Hagistko Pramada, 22. Motifnya beda-beda. Motif istri, pernikahan mereka buruk. Motif anak-pacar, niat mereka menikah tak disetujui Asep. Tragedi saling silang.
MOTIF Juhariah, kata polisi, Juhariah punya utang pinjol puluhan juta rupiah. Dia minta agar suami membayar, tapi ditolak. Akhirnya diungkap, Juhariah utang pinjol menggunakan identitas Asep (diduga tanpa sepengetahuan Asep) sebesar Rp 56 juta.
Sebaliknya, Juhariah kepada penyidik mengaku bahwa dia kesal karena diberi uang belanja suami Rp 100 ribu untuk sepekan. Soal itu tidak mungkin dikonfirmasi karena Asep sudah dibunuh.
BACA JUGA: Financial Bullying Jadi Pembunuhan
BACA JUGA: Pembunuhan Akibat Postpartum Depression
Motif Juhariah umum, banyak terjadi. Sementara itu, motif Silvia dan Hagistko juga motif kebanyakan. Tapi, motif mereka di masing-masing pihak berkebalikan. Istri ingin agar pernikahan dengan Asep segera berakhir. Silvia dan Hagistko ingin segera menikah.
Asep-Juhariah menikah pada 2001, ketika usia Asep 21 tahun, Juhariah 23. Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak. Pertama Silvia, kedua usia 12 tahun, ketiga usia 4 tahun. Mereka bermukim di Kampung Serang, RT 003 RW 004, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Bekasi, Jabar. Asep sehari-hari berdagang aksesori di Bekasi. Aksesori berupa gelang, kalung, tas, dan sejenisnya.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi kepada wartawan, Senin, 22 Juli 2024, menjelaskan, percobaan pembunuhan Asep oleh tiga pelaku itu adalah yang ketiga. Kronologinya begini:
BACA JUGA: Liku-Liku Polisi Ungkap Pembunuhan
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Extended Family
Senin, 24 Juni 2024. Juhariah dan Silvia meracik minuman beracun. Susu soda dicampur sabun cuci pakaian Soklin. Minuman itu sudah siap disajikan ke Asep. Namun, ketika Juhariah hendak menyajikan ke suami, mendadak dicegah Silvia. Rupanya Silvia berubah pikiran. ”Dia tak tega,” ujar Kombes Twedi.
Kendati, niat mereka membunuh Asep tidak hilang.
Selasa, 25 Juni 2024. Hagistko mengajukan diri untuk mengeksekusi Asep. Ia kepada Juhariah dan Silvia menyatakan siap menyajikan minuman beracun. Itu menggembirakan Juhariah dan Silvia. Lagi, Juhariah-Silvia meracik minuman beracun. Kali ini racunnya sama dengan yang lalu, minumannya jus buah. Itu disajikan Hagistko.
BACA JUGA: Cegah Pembunuhan Karakter di Era Digital
BACA JUGA: Pembunuhan Terkait Perjanjian Pranikah