Financial Bullying Jadi Pembunuhan

Financial Bullying Jadi Pembunuhan

ILUSTRASI financial bullying jadi pembunuhan. Rizky Nur Arifahmawati diduga mengalami financial bullying. Sebab, dia hanya mendapatkan uang belanja Rp 700 ribu per bulan dari suami, Andika Ahid Widianto. Padahal, mereka hidup di Jakarta. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Sudah diduga, Andika Ahid Widianto, 26, membunuh istrinya, Rizky Nur Arifahmawati, 27, akibat problem finansial.  ”Arifah diberi belanja suami Rp 700 ribu sebulan. Dia curhat ke saya, itu kurang,” kata tetangga yang dipanggil Mbak Win kepada wartawan, Selasa, 2 Juli 2024.

UANG belanja merupakan masalah sangat sensitif buat suami istri. Sensitif dan bahaya. Jika salah penerapan, tidak hanya rumah tangga jadi bagai neraka di dunia bagi kedua pihak, penuh KDRT, tapi juga bisa berakhir dengan pembunuhan. Contohnya, Andika membunuh Arifah.

Seperti saya tulis di Disway kemarin, motif pembunuhan masih diselidiki polisi. Namun, rumah petak kontrakan keluarga Andika terlalu sederhana. Deskripsinya begini:

BACA JUGA: Tokoh Muda Jatim Bincang Isu Lingkungan, Beasiswa, Pengangguran, dan Financial Planning di Omah Guyub

BACA JUGA: Angel Cantik, Salah Satu Rahasia Sukses Astra Financial di Ajang GIIAS 2023

Rumahnya berukuran sekitar 3 x 7 meter. Ruang tamu 3 x 3 meter. Selebihnya adalah kamar sekaligus dapur dan kamar mandi. Jemuran tergantung di depan rumah. Jalan depan rumah selebar sekitar 60 sentimeter, cuma cukup untuk satu orang lewat. Jalan itu adalah gang sangat sempit di balik gang sempit. Di depan rumah tersebut adalah tembok tinggi, bagian belakang rumah lain. Rumah tersebut berada di ujung gang buntu.

Deskripsi itu menggambarkan kondisi finansial penghuninya. Kondisi finansial memengaruhi kondisi psikologis, berupa emosi (negatif). Kondisi psikologis berkontribusi pada KDRT. Dan, KDRT Andika ke Arifah kelewatan, berubah menjadi pembunuhan.

Mbak Win: ”Uang belanja Rp 700 ribu sebulan untuk keluarga dengan satu anak di Jakarta… bener-bener, deh…” Maksudnya: Miskin parah.

BACA JUGA: Cegah Pembunuhan Karakter di Era Digital

BACA JUGA: Pembunuhan yang Sudah Lama, Korban pun Sudah Jadi Kerangka

Mbak Win adalah tukang gorengan yang menjual aneka jajan gorengan di rumahnya, tak jauh dari rumah Andika. ”Arifah sering jajan di sini. Kesukaan dia pisang goreng keju. Kalau beli, dia makan di sini sambil gendong anak (perempuan usia 10 bulan). Di situ dia suka curhat,” kisah Win.

Seperti diberitakan, Andika membunuh Arifah Minggu, 30 Juni 2024, pukul 13.00 WIB. Di rumah mereka gang sangat sempit itu, di Jalan Asoka 4, RT 07/RW 04, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.

Rabu siang, 27 Juni 2024, adalah pertemuan terakhir Mbak Win dengan Arifah. Saat itu Arifah jajan pisang goreng keju di rumah Win. Di sanalah Arifah curhat.

BACA JUGA: Pembunuhan Fitria Wulandari, Bagai Anjing Penjaga Bunuh Majikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: