SURABAYA, HARIAN DISWAY - PDI Perjuangan menyiapkan tiga nama untuk menghadapi Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Ketiga nama tersebut adalah Tri Rismaharini, Azwar Anas, dan Budi Sulistyono. Salah satu dari mereka dipersiapkan untuk bersaing dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menilai ketiga sosok tersebut mumpuni untuk memimpin Jawa Timur. Bahkan, mereka bisa menantang pasangan petahana yang telah mendeklarasikan niat untuk maju dalam Pilgub Jatim.
Said tidak mempermasalahkan elektabilitas Khofifah yang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan nama-nama yang disebutkan. Risma, yang dinilai memiliki potensi kuat untuk melawan mantan Menteri Sosial periode 2014-2018 itu, juga tidak dikhawatirkan.
Menurut Said, elektabilitas Khofifah tinggi karena belum ada tokoh lain yang dideklarasikan untuk maju dalam Pilgub Jatim 2024. "Biasa saja. Belum dideklarasikan, kok. Mbak Risma kan menteri. Sebagai menteri, dia menjalankan amanat itu dengan baik," ungkapnya.
BACA JUGA:Risma Tertinggi! PDIP Kerucutkan Tiga Nama Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024
BACA JUGA:PKB-PDIP Bisa Pecah Suara Nahdliyin, Optimistis Salip Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Dia juga menyebut bahwa mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu tidak pernah menjalankan tugas sebagai Menteri Sosial untuk meningkatkan elektabilitasnya. "Itu tidak pernah terjadi. Beliau (Risma) sangat profesional menjalankan tugasnya," tegasnya.
Said menjelaskan bahwa Risma sudah pasti siap untuk kembali ke Jawa Timur dan bertarung dalam Pilgub. "Sebagai petugas partai, siap tidak siap harus siap. Bukan soal mau atau tidak mau. Kalau sudah ditugaskan partai, ya jalankan. Dia petugas partai, saya juga petugas partai," tambahnya.
Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah didampingi Ketua Bapilu PDIP Jatm Deni Wicaksono. -PDIP Jatim-
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas yang dirilis lima hari lalu, elektabilitas Khofifah saat ini memang masih tertinggi dibandingkan dengan Risma. Elektabilitas Khofifah tercatat sebesar 26,8 persen, Risma sebesar 13,6 persen, dan Emil Elestianto Dardak sebanyak 3,8 persen.
Mereka juga merilis bahwa 31,6 persen warga memastikan memilih Khofifah, 46,8 persen mempertimbangkan untuk memilih, 5,8 persen tidak memilih Khofifah, dan 15,8 persen masyarakat belum memberikan keputusan.
BACA JUGA:PKB-PDIP Bisa Pecah Suara Nahdliyin, Optimistis Salip Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
BACA JUGA:PDIP Lawan KIM di Pilgub Empat Provinsi, Hasto: Tak Ada Kotak Kosong di Jatim dan Sumut
Berbeda halnya dengan Risma, hanya 19,8 persen yang memastikan memilihnya di Pilgub Jatim. Sebanyak 42,8 persen masih mempertimbangkan keputusannya, 6,4 persen menyatakan tidak akan memilih Risma, dan 31,0 persen belum memberi keputusan.
Hasil serupa juga dipaparkan oleh lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Ketika mereka mengerucutkan pada dua nama: antara Khofifah dan Risma, nama Khofifah kembali unggul dengan 54,3 persen. Sementara Risma mendapatkan 23,8 persen.