Taksi Online Dokter Brahmana Askandar

Selasa 30-07-2024,23:03 WIB
Oleh: Brahmana Askandar*

BACA JUGA: Tarif Ojol Naik Per 14 Agustus, PDOI Jatim: Taksi Online Kok Belum?

BACA JUGA: Bersama dr Brahmana Askandar SpOG(K) RS Premier Jadi Jujukan Segala Macam Keluhan Terkait Kandungan

Diskusi masih berlanjut. Saya tanya lagi karena pada dasarnya saya suka wawasan baru apa pun. ”Kalau ada orderan gitu, Bapak ngeklik untuk menerima orderan atau otomatis?” 

Sang sopir menjawab, ”Otomatis, Pak. Bahkan, kalau kinerja kita baik, jarang cancel orderan, kita sering dikasih orderan-orderan comfort yang nilai rupiahnya lebih besar.” 

Saya sambung lagi pertanyaan saya, ”Apa yang dimaksud prestasi jelek?” 

Si sopir menjelaskan, ”Prestasi jelek kalau sering meng-cancel orderan, lebih dari 15 persen keseluruhan order yang diterima si sopir. Kalau prestasinya jelek, biasanya dilewati oleh sistem, tidak dapat orderan meski ada pemesanan di lokasi A dan si sopir dengan prestasi jelek dekat dengan lokasi A, orderan diberikan ke sopir dengan prestasi baik (yang banyak trip dan tidak pernah cancel), meski lokasinya sebenarnya bukan yang paling dekat”. 

BACA JUGA: Pantengin! Podcast Di’s Way terbaru Hadirkan Dr Brahmana Askandar SpOG(K)

Saya baru paham. Makanya, kalau kita pesan taksi online, ada mobil yang dekat, tapi yang ”nyaut” mengambil orderan kita adalah mobil yang lebih jauh.

Lanjut lagi cerita, saya tanya, ”Bagaimana kalau ada HP atau barang penumpang tertinggal?” 

Si sopir menjawab, ”Kalau penumpang lapor lewat aplikasi, si sopir di-hold dulu, tidak dikasih orderan sampai masalah klir. Sehingga penumpang dan sopir sama-sama ingin segera problemnya klir.” 

Tidak terasa, saya sudah harus siap-siap turun, taksi online yang saya tumpangi sudah masuk gate rumah sakit. Sesampai di entrance RS, saya turun. Sang sopir pun menutup perjalanan dengan, ”Terima kasih, Dok, ngobrolnya. Sehat selalu.” 

Saya jawab, ”Aamiin aamiin aamiin, Pak. Bapak juga sehat selalu, sukses selalu, dan semangat selalu.” 

Demikian sekelumit cerita dalam 20 menit perjalanan dari rumah saya ke rumah sakit. Sekarang giliran saya harus mempersiapkan semua prosedur operasi untuk pasien saya.

Salam sehat.

Salam semangat.

Jangan lupa mengikuti Olimpiade. Semoga kontingen Indonesia berjaya di Olimpiade. (*)

Kategori :