BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Carolina Marin Cedera, Gregoria Auto Dapat Perunggu!
Di antaranya ada Stakeholder Experience & Access Tool (S.E.A.T.), aplikasi baru yang disediakan untuk Olimpiade Paris 2024 dan dirancang untuk mendukung pemangku kepentingan terakreditasi tertentu di Olimpiade.
Aplikasi itu menyatakan tidak mengumpulkan data apa pun. Namun, aplikasi ini meminta izin berbahaya kepada pengguna untuk membaca penyimpanan eksternal, kontak, memeriksa dan memperbarui kalender, serta mengakses berkas media di perangkat.
Bahkan PinQuest, game untuk menemukan dan menguji pengetahuan Olimpiade, akan meminta izin untuk mengakses kamera dan berkas. Meskipun aplikasi itu, seperti yang lain, menyatakan tidak mengumpulkan data pengguna apa pun.
BACA JUGA:Pesan Susy Susanti buat Gregoria Mariska Tunjung Jelang Semifinal Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:Link Live Streaming Gregoria Mariska Tunjung vs An Se Young di Semifinal Olimpiade Paris 2024
Beberapa aplikasi juga menyembunyikan keinginan mereka untuk mendapatkan izin berbahaya. Kebijakan privasi IOC, yang mencakup dua aplikasi, dengan jelas menyatakan dalam bahasa Inggris bahwa aplikasi tersebut mengumpulkan "lokasi umum."
BENARKAH aplikasi Olimpiade Paris 2024 menyadap penggunanya? Foto: Interface aplikasi Bonjour RATP yang diklaim paling haus data.-IOC-
Kebijakan yang sama dalam bahasa Prancis bahkan mencakup lebih banyak penyebutan tentang pengumpulan data lokasi selama pendaftaran dan pembuatan akun.
Badan pemerintah di balik aplikasi Transportasi Umum Paris 2024 menjelaskan bahwa aplikasi tersebut "Dapat mengakses posisi geografis pengguna dari ponsel" untuk menyediakan layanan seperti navigasi, informasi lokasi acara, dan rekomendasi yang dipersonalisasi namun data tersebut tidak disimpan.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Lalu M Zohri Terhenti di Babak Pertama Gara-Gara Waktu Lomba Mepet
"Data lokasi diperlukan untuk menyediakan layanan seperti navigasi tempat, informasi lokasi acara, dan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan lokasi pengguna," kata pakar kemanan digital Cybernews, Mantas Kasiliauskis.
"Mungkin saja data tersebut akan tetap ada di perangkat. Namun, jika layanan tersebut disusupi, pengguna dapat terpapar ancaman digital dan fisik," lanjutnya.
Lokasi yang tepat, kamera, merekam audio, membaca gambar dan video media, mengubah pengaturan audio, serta informasi pribadi yang dikumpulkan aplikasi dapat digunakan untuk melacak aktivitas dan gerakan pengguna secara terperinci.
BACA JUGA:Tom Cruise Bakal Tampil di Closing Ceremony Olimpiade Paris 2024
Dalam kebijakan privasinya, IOC mengonfirmasi bahwa data tersebut akan dibagikan dengan Facebook, Google, dan Twitter.