Masalahnya, bagi Liang Weikeng/Wang Chang, Olimpiade Paris 2024 juga merupakan kesempatan perdana mereka mengikuti ajang ini. Namun, mereka bermain sangat percaya diri.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Porte de la Chapelle Arena, Paris itu, Fajar/Rian berupaya memberikan perlawanan hingga akhir. Bahkan sempat mencapai tiga game point di game pertama. Namun, itu tidak dapat dimanfaatkan.
"Lawan bermain sangat baik," kata Rian. "Kami sebenarnya sudah mencoba dengan strategi yang disiapkan. Lebih banyak menyerang di game kedua dan bisa unggul beberapa poin. Tapi kami tidak bisa menyelesaikan dengan kemenangan," lanjutnya.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Jonatan Christie Kandas, CdM Anindya Bakrie: Musuhnya Memang Bagus...
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Mengecewakan! Jonatan Christie Gagal Lolos ke 16 Besar, Ada Apa?
"Beberapa kali kami kalah di poin-poin seperti ini dengan mereka, itu masih menjadi pekerjaan rumah kami," ucap pemain dari PB Jaya Raya Jakarta tersebut.
OLIMPIADE Paris 2024: Fajar/Rian gagal ke semifinal, begini alasannya. Foto: Fajar/Rian saat melawan Liang Weikeng/Wang Chang.-Mikael Ropars-PBSI-Badmintonphoto
Padahal, kalau soal pengalaman pertama, Fajar/Rian sendiri mengakui bahwa persiapan mereka maksimal. Mereka menjalani pelatihan intensif di Jakarta. Sampai skip beberapa turnamen. Lalu, latihan lagi di Chambly, Prancis.
"Lawan lebih yakin di akhir-akhir poin, kami sudah mencoba melawan tapi kami malah melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," aku Fajar. "Apapun hasilnya, kami sudah maksimal," imbuhnya.
Dengan hasil tersebut, puasa medali ganda putra di Olimpiade berlanjut. Sudah 16 tahun ganda putra tanpa medali di multievent empat tahunan itu. Prestasi terakhir diukir oleh Markis Kido/Hendra Setiawan yang meraih emas di Olimpiade Beijing 2008.
Puasa gelar itu hampir berhenti pada Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu M Ahsan/Hendra Setiawan melangkah ke semifinal. Namun, mereka kalah oleh Lee Yang/Wang Chi-lin. Dan di perebutan medali perunggu, The Daddies takluk dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
"Tidak ada atlet yang mau kalah dan kami kecewa," katanya.
"Memang tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja kami bermain di Olimpiade berikutnya tapi kami realistis. Umur tidak muda lagi jadi kami patut bersyukur bisa bermain di Olimpiade ini," pungkas Fajar. (*)