SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FK UWKS), dokter Roethmia Yaniari mengatakan, penuaan sendi merupakan proses alami seiring bertambahnya usia.
Semua organ tubuh manusia akan mengalami penurunan fungsi (degeneratif). Tak terkecuali penurunan jumlah cairan sendi. Kondisi ini disebut radang sendi atau Osteoartritis.
"Setiap orang akan mengalami proses penuaan, tetapi proses penuaan itu bisa dipercepat atau secara natural terjadi memang sesuai usia, bisa juga dihambat," ucap dokter Roethmia.
BACA JUGA:FK UWKS Berikan Edukasi Osteoarthritis Kepada Lansia di Dukuh Kupang
BACA JUGA:Bosan dengan Paha dan Pinggul Besar? Begini Tips Mengecilkannya
Dalam upaya mengedukasi masyarakat, FK UWKS melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk Injeksi Intraartikuler Pasien Osteoartritis Derajat Keparahan Berat di Posyandu Lansia Larasati.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan lansia di Balai RW III Kelurahan Dukuh Kupang, Surabaya, Sabtu, 3 Agustus 2024. Dalam kesempatan ini, dokter Roethmia memberikan pemahaman tentang penuaan sendi dan penanganan Osteoartritis.
Dia menekankan pentingnya pola hidup sehat untuk menghambat proses penuaan dan mengurangi derajat keparahan pada pasien osteoartritis berat.
Misalnya dengan menjaga berat badan, menghindari obesitas, dan melakukan olahraga secara rutin. Dengan catatan, harus disesuaikan dengan kemampuan fisik.
"Olahraga rutin memang dianjurkan oleh WHO 30 menit setiap hari. Bagi mereka yang mengalami obesitas, olahraganya tidak dianjurkan jogging atau treadmill. Itu membebani lutut dan resiko cedera pada sendi," imbuh dosen FK UWKS tersebut.
Ketua Pengabdian Masyarakat FK UWKS Dokter Ibrahim Njoto, sedang mengecek sendi lutut lansia di Posyandu Larasati Dukuh Kupang, Surabaya.-Novia Herawati-Harian Disway -
Selain mengontrol berat badan, dokter Roethmia juga mengingatkan untuk menerapkan pola makan sehat. Yakni dengan mengurangi asupan karbohidrat dan gula.
Lebih lanjut, ada dua jenis pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi dampak Osteoarthritis. Pertama, pendekatan non-farmakologis, seperti program edukasi atau penyuluhan dan menjaga pola hidup sehat.
Kedua, pendekatan farmakologis. Yakni terapi yang menggunakan bantuan obat-obatan. Baik itu obat anti nyeri, suplemen untuk cairan sendi, dan suntik cairan sendi (injeksi intraartikuler).
BACA JUGA:FK UWKS Bakti Sosial pada Kader Lansia Dukuh Kupang