Perang Mau Meletus Lagi, Prancis Minta Warganya di Iran dan Lebanon Segera Pulang!

Minggu 04-08-2024,19:35 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) sudah mengungkap hasil investigasi mereka atas kematian Ismail Haniyeh. Kini, serangan balasan ke Israel pun tengah dipersiapkan.

Bahkan, pejabat di Washington dan Yerusalem memprediksi Iran akan meluncurkan serangan balasan itu besok, Senin, 5 Agustus 2024.

Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS) Jenderal Michael Kurilla dilaporkan telah tiba di Timur Tengah, kemarin. 

Pentagon mengonfirmasi bahwa mereka sedang memindahkan skuadron jet tempur ke Timur Tengah. Termasuk sebuah kapal induk di wilayah tersebut, pada Jumat, 2 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Korps Garda Revolusi Iran Ungkap Hasil Investigasi Kematian Ismail Haniyeh

BACA JUGA:Pasca Pembunuhan Ismail Haniyeh, Iran dan Sekutu Regional Bersiap Serang Israel

Tentu, eskalasi konflik Timur Tengah ini membuat dunia makin tegang. Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan keprihatinannya.

Pemerintah Prancis mengimbau warganya yang tinggal di Iran dan Lebanon untuk segera meninggalkan kedua negara tersebut.

BACA JUGA:Eskalasi Konflik di Timur Tengah Pasca Tewasnya Ismail Haniyeh

BACA JUGA:PM Malaysia Sebut Meta Pengecut Karena Hapus Postingan Tentang Ismail Haniyeh

Mengutip Reuters, Kementerian Luar Negeri Prancis meminta warganya di Lebanon, terutama mereka yang sedang bepergian ke sana, untuk segera memanfaatkan penerbangan komersial yang tersedia untuk kembali ke Prancis. 

Air France mengumumkan perpanjangan penangguhan penerbangan antara Paris dan Beirut hingga setidaknya 6 Agustus.

Ya, Anda sudah tahu, ketegangan regional meningkat setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu lalu. Tepat sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr, komandan militer penting Hizbullah Lebanon. (*)

Kategori :