BACA JUGA:Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio Gabung Ducati VR46 Racing
BACA JUGA:Catatan Waktu Aleix Espargaro Gantikan Rekor Johann Zarco di Silverstone
Pada 2018, Enea Bastianini bergabung dengan tim Leopard Racing. Dengan motor Honda NSF250RW, ia finis di peringkat ke-4 klasemen akhir pembalap dan sukses membawa tim Leopard Racing finis di peringkat ke-3 klasemen tim.
Pembalap Ducati-Lenovo Enea Bastianini.-MotoGP-
Pada 2019, tim balap Italtrans Racing mengontrak Enea Bastianini untuk berlaga di kelas Moto2. Ia gagal bersinar di musim debutnya dengan motor balap Kalex (produsen mesin balap dari Jerman), Bastianini hanya finis di peringkat ke-10 di klasemen akhir pembalap.
Musim balap 2020 adalah musim balap terberat karena pandemi Covid-19, tetapi Enea Bastianini mampu mencatatkan 7 kali podium, sehingga menjadi juara dunia Moto2 bersama tim Italtrans Racing dengan motor Kalex.
Tim satelit Ducati-Avintia Racing mengajak Enea Bastianini untuk menemani adik tiri VR46, Luca Marini, yang akan berlaga di kelas “para Raja” MotoGP 2021.
Musim debutnya di kelas “para Raja” cukup lumayan. Bastianini finis di peringkat ke-11 di klasemen akhir pembalap di kelas paling bergengsi di MotoGP 2021.
Meski berstatus juara dunia Moto2 musim 2020, Bastianini masih perlu menyesuaikan gaya balapnya ketika menunggangi motor Ducati GP-19 (khusus tim satelit, hanya dibekali motor Ducati Desmosedici seri 2019 versi tim pabrikan Ducati di musim sebelumnya).
BACA JUGA:Merayakan 75 Tahun Balapan Motor di Inggris: Kans Kemenangan Ducati Tetap Besar
BACA JUGA:Strategi Ducati dan Aprilia di Silverstone: Siapa yang Akan Memimpin?
Musim 2022 adalah musim yang membahagiakan bagi Enea Bastianini, karena ia bisa “reuni” dengan tim balap pertamanya di Moto3 2014, tim besar asal Italia yang membawanya merasakan kompetisi balap motor dunia.
Bersama tim satelit Ducati-Gresini Racing, Enea Bastianini diwarisi motor Ducati Desmosedici GP-21 versi tim pabrikan Ducati musim 2021.
Faktanya, Enea Bastianini justru tampil gemilang. Ia finis di peringkat ke-3 di klasemen akhir pembalap, dengan 4 kali podium pertama.
Ia juga sukses memberikan ancaman bagi juara dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia dan runner-up MotoGP 2022 Fabio Quartararo.
Sayangnya, setelah Enea Bastianini direkrut tim pabrikan Ducati-Lenovo untuk menemani Bagnaia mengarungi MotoGP 2023, Bastianini sedikit kesulitan “menjinakkan” motor Ducati Desmosedici GP-23 terbaru. Ia harus berada di peringkat ke-15 klasemen akhir pembalap, dengan hanya sekali podium pertama.