Strategi Ducati dan Aprilia di Silverstone: Siapa yang Akan Memimpin?

Strategi Ducati dan Aprilia di Silverstone: Siapa yang Akan Memimpin?

Lorenzo Savadori, pembalap wild card dari Aprilia Racing-Motogp-

HARIAN DISWAY - Sirkuit Silverstone menjadi saksi kehebatan motor Ducati Desmosedici sejak musim balap 2022 dan 2023.

Francesco Bagnaia berhasil meraih podium pertama pada 2022 dan podium kedua pada 2023, memperkuat posisi Ducati sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan di sirkuit ini.

Pada musim 2022, Johann Zarco mencatatkan rekor Best Time dengan waktu 1:57.767 menggunakan motor Ducati Desmosedici, mematahkan rekor sebelumnya milik Pol Espargaro (1:58.889) yang menggunakan motor Honda.

Kejutan juga datang dari Maverick Vinales dengan motor Aprilia, yang hanya tertinggal 426 milidetik dari Bagnaia di podium pertama tahun itu.

Di musim 2023, giliran Aleix Espargaro dari Aprilia yang memimpin balapan. Meski Bagnaia dengan Ducati Desmosedici bisa menempel ketat dengan selisih hanya 215 milidetik, Aprilia tetap menunjukkan kekuatannya.

BACA JUGA:Aprilia Siap Tantang Dominasi Ducati di Silverstone, Vinales dan Espargaro Unggul dengan Teknologi Baru

BACA JUGA: Marc Marquez Pindah ke Ducati Corse Beri Efek Domino di MotoGP

Melihat catatan dua musim terakhir, pertarungan di barisan depan tampaknya akan didominasi oleh pembalap Ducati Desmosedici dan Aprilia RS GP untuk seri 2024.

Tim satelit Aprilia, Track House Racing, dikabarkan akan menggunakan motor yang sama dengan tim pabrikan Aprilia, RS GP seri 2024. Ini menjadi ancaman serius bagi tim Ducati, yang harus mewaspadai “pasukan” Aprilia.

Prediksi Balapan

Karakteristik sirkuit Silverstone yang memiliki tikungan mengalir (flowing) dan sedikit bergelombang (bumpy) di beberapa titik, serta cuaca panas dan kering, akan mempengaruhi strategi balapan.

Motor dengan mesin 4 silinder segaris seperti Yamaha YZR-M1 cocok untuk tikungan jenis flowing. Namun, motor ini cenderung kehilangan momentum saat keluar tikungan.

Sebaliknya, motor dengan mesin konfigurasi V4 seperti yang digunakan oleh Aprilia, Ducati, Honda, dan KTM, cenderung kesulitan mendapatkan kecepatan ideal di dalam tikungan.

Fakta ini didukung oleh sejarah kemenangan Yamaha di Silverstone sebanyak lima kali sejak MotoGP kembali ke sirkuit ini pada 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: