HARIAN DISWAY - Airlangga Hartarto diisukan mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar.
Kabar itu pun diperkuat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dito Ariotedjo. Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut tak membantah.
“Kita tunggu informasinya,” jelasnya kepada wartawan, Minggu, 11 Agustus 2024. Dito pun menjelaskan bahwa isu tersebut kemungkinan berkaitan dengan pekerjaan pemerintah di sektor ekonomi yang makin penuh tantangan ke depan.
“Terkait ekonomi dan global yang semakin banyak dan kompleks,” singkatnya.
BACA JUGA:Resmi Jadi Koalisi, Airlangga Hartarto Nyatakan Golkar Siap Bantu Kaderisasi PSI
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sebut Ekonomi Indonesia Masih Aman Meski Ada Krisis Timur Tengah
Jawaban yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, A. M. Nurdin Halid.
Ia tak bisa bisa memastikan kepastian kabar mundurnya Airlangga. “Kebenarannya masih 50:50," kata Nurdin Halid saat dihubungi Antara di Jakarta.
Nurdin pun tak tahu penyebabnya. Juga tak bisa membeberkan saat ditanya terkait dinamika internal Partai Golkar.
Ya, Airlangga menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar sejak 2017. Sudah hampir tujuh tahun. Saat itu, ia menggantikan posisi Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP atau KTP elektronik.
Kemudian Airlangga terpilih secara resmi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada 2019 untuk masa jabatan lima tahun. Masa jabatan Airlangga berakhir pada akhir tahun ini.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Diperiksa Sekitar 12 Jam, Pengawalnya Ancam Tembak Wartawan
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Izin Ekspor Sawit, Airlangga Hartarto Mangkir dari Panggilan Kejaksaan
Golkar sendiri cukup populer dengan sebutan ‘partai pengusaha’. Sebab, di dalamnya banyak elite partai yang sekaligus merupakan pengusaha.
Begitu pula dengan Airlangga. Ia punya track record yang kuat di dunia bisnis. Namanya tercatat di sejumlah perusahaan besar.