Di sisi lain, panjangnya proses pengobatan yang harus dijalani Michele menjadi ujian tersendiri bagi Mely dan suami. Bahkan dulu, Mely menuturkan bahwa sang buah hati pernah dirawat intensif di rumah sakit selama tiga bulan nonstop.
BACA JUGA: Sudah Tangani 300 Pasien JKN Cuci Darah, Heru Merasa Seperti Keluarga
Kondisi tersebut menjadikan keuangan keluarga serba kekurangan, demi menebus obat sang buah hati. Mereka juga sempat bingung untuk mencari tinggal tinggal di Surabaya.
Mereka akhirnya memutuskan tinggal di sebuah Rumah Singgah di daerah Nginden. Rumah itu dikhususkan untuk tempat tinggal sementara para pasien anak dan remaja.
Berbagai tantangan sudah dilalui oleh mereka. “Belum ada omongan sampai kapan cuci darah,” ujar Mely dengan sembari menahan agar air mata tidak jatuh di pelupuk pipi.
Satu hal yang pasti, dia tidak ingin menyerah, senyum manis sang putri membantu Mely untuk tetap tegar menjalani hidup. Tak ada yang lebih penting selain kesehatan dan kebahagiaan Michele.
“Dokter bilang kondisi Michele cukup membaik. Tetapi tidak boleh terlalu lelah dan banyak-banyak minum agar tidak drop," ujar perempuan berusia 31 tahun tersebut.
Kini, Mely sangat menjaga pola makan dan gaya hidup Michele. Dia rajin untuk memasak di rumah. Meskipun tidak bisa dipungkiri, dia mengaku tidak tega jika harus melarang anak untuk jajan. (*)