Selasa, 13 Agustus 2024, Audrey dipanggil polda lagi sebagai saksi. Untuk konfrontasi pengakuan tersangka yang semula mengelak bahwa pemeran pria di video itu bukan dirinya.
Lagi-lagi, ayah Audrey, David Bayu, mendampingi putrinya ke polda. Sudah jelas, David hancur lebur atas kejadian itu. Kelakuan putri sulungnya disebarkan seperti itu. Wajah David murung. Ia sepertinya memaksakan diri mendampingi Audrey. Diwawancarai wartawan, ia menyatakan begini:
”Audrey masih syok, belum bisa menerima realitas. Pokoknya, saya hanya mendampingi putri saya, sebagai seorang bapak. Jalani saja. Kita melakukan yang terbaik untuk anak-anak saja.”
Dilanjut, ”Saya menyampaikan terima kasih kepada Subdit Cyber Polda Metro Jaya yang sudah menangkap pelaku. Kami serahkan kepada polisi proses perkara ini.”
Dikomentari wartawan, David sangat tabah, David menjawab:
”Ya, harus kuat aja, selalu ada. Selalu mendampingi anak.”
Dilanjut: ”Dia (AD) sebenarnya ingin speak up. Tapi, dia belum punya nyali untuk itu. Karena memang banyak perempuan yang senasib seperti putriku di luar sana.”
Dikutip dari media massa Inggris, Mirror, 27 Februari 2024, berjudul 100 Children a Day Blackmailed Over Naked Photos as Sextortion Scams Soar, di Inggris kini ada sekitar 100 perempuan per hari yang mengalami pemerasan video atau foto porno seperti dialami Audrey.
Diungkapkan Mirror, dengan menggunakan permintaan FOI (freedom of information), Mirror bertanya kepada semua (43) kepolisian di Inggris dan Wales mengenai jumlah anak di bawah 18 tahun yang diperas karena video atau foto telanjang.
Angka dari 28 kepolisian yang menanggapi menunjukkan, 3.382 insiden dilaporkan hingga Juni 2023. Itu naik 390 persen dari 689 pada 2021.
Mirror memprediksi, mungkin lebih dari 7.000 insiden pemerasan seksual yang dilaporkan ke polisi di seluruh Inggris atau 19 insiden per hari. Itu kasus yang dilaporkan. Jika termasuk kasus yang tidak dilaporkan, diperkirakan sekitar 100 insiden per hari di Inggris.
Peningkatan terbesar terjadi di Greater Manchester. Jumlah insiden melonjak dari 20 pada 2021 menjadi 560 pada 2023. Itu berarti, naik 2.700 persen.
Internet Watch Foundation mengatakan, dalam enam bulan pertama 2023, laporan ke hotline-nya tentang itu meningkat dari 844 kali sesi konseling Childline pada 2022, naik 61 persen dibanding enam bulan pertama 2023.
Para ahli (di sana) yakin, sekitar 100 anak per hari menjadi korban penipuan pemerasan seksual melalui medsos. Beberapa anak muda bunuh diri setelah menjadi sasaran.
Sean Sutton, bos di Badan Kejahatan Nasional Inggris, mengatakan, ”Banyak korban merasa bersalah. Pesan kami kepada korban, ’Anda tidak melakukan kesalahan apa pun. Bahkan, orang terpintar pun telah ditipu para pelaku yang mengerikan ini’.”
Dilanjut: ”Ini adalah kejahatan yang mengerikan. Mereka tidak peduli dengan korban. Mereka berniat menghancurkan kehidupan atau mengatakan akan melakukannya.”