Tragedi di Kolkata: Dokter Magang Tewas Diduga Diperkosa, India Bergejolak

Senin 19-08-2024,12:37 WIB
Reporter : Tri Septi Hari Nikita*
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Seorang dokter magang ditemukan tewas Jumat lalu (9 Agustus 2024) di aula seminar RG Kar Medical College and Hospital, Kolkata, India.

Keluarganya menuduh bahwa korban, Moumita Debnath, diperkosa hingga tewas. Jasadnya ditemukan dengan luka-luka yang parah dan pendarahan. Kabar itu jadi headline media-media India hingga Reuters.

Hal ini sontak menyebabkan protes masif oleh para dokter dan komunitas kesehatan di seluruh India.

Protes besar juga telah terjadi di seluruh India minggu ini, dengan menyebut pemerkosaan terhadap mahasiswi tersebut sebagai pengingat tragis akan kekerasan yang merajalela terhadap perempuan di India.

Perdana Menteri Narendra Modi dan para bintang Bollywood termasuk di antara mereka yang speak up tentang hal ini.

Sementara penyelidikan atas kasus tragis ini terus berlanjut, Komisaris Polisi Bengal Barat, Vineet Goyal mendesak masyarakat untuk mengabaikan “rumor” dan “narasi” seputar kasus ini.

Goyal juga menekankan pentingnya mempercayai Biro Investigasi Pusat (CBI) yang saat ini sedang menangani investigasi tersebut.

Salah satunya adalah rumor terdapat sebanyak 150 mg sperma di dalam tubuh korban. Nyatanya, laporan tersebut adalah hoaks atau palsu.

BACA JUGA:Ratusan Dokter India Masih Mogok Kerja Solidaritas Untuk Dokter Yang Diperkosa

Menurut laporan autopsi yang sebenarnya, sebagaimana dilaporkan oleh News18, 150 gram yang disebutkan adalah berat organ genital bagian dalam atau internal korban, khususnya rahim, dan bukan cairan apa pun.

Penjelasan tersebut dikutip dari para ilmuwan forensik dan dokter yang mengatakan bahwa laporan post-mortem tersebut selalu mendokumentasikan berat organ tubuh.

Dan, dalam kasus ini, 150 gram berkaitan dengan pengukuran anatomi, bukan jumlah cairan, kata seorang ilmuwan forensik senior.

Mengutip dari Times of India, Komisaris polisi tersebut menjelaskan bahwa pemeriksaan autopsi menyeluruh telah dilakukan oleh tim beranggotakan tiga orang, dan seluruh prosesnya direkam dengan video.

CBI memiliki akses penuh ke video ini dan memastikan transparansi dalam penyelidikan.

Kategori :