HARIAN DISWAY - Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengalami lonjakan popularitas yang signifikan pada Konvensi Nasional Demokrat di Chicago sejak Senin, 19 Agustus 2024. Harris dipersiapkan untuk mengambil peran sebagai pengganti Presiden Joe Biden dalam pemilihan mendatang.
Terdapat tantangan yang tidak dapat diabaikan di balik perayaan itu: protes besar-besaran dari ribuan aktivis yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Protes itu mencerminkan perpecahan yang semakin tajam di kalangan pemilih muda terkait kebijakan pemerintahan Biden, khususnya penanganan konflik di Timur Tengah.
Konvensi itu menandai momen penting bagi Partai Demokrat untuk memperkenalkan kembali diri mereka kepada publik Amerika yang terpecah belah.
Setelah melewati berbagai tantangan politik, termasuk perpecahan internal mengenai kebijakan dan kepemimpinan, Demokrat kini bersatu di bawah bendera Harris.
BACA JUGA:Kamala Harris Maju Jadi Calon Presiden AS, Persis Ramalan Kartun The Simpsons
Pertemuan empat hari ini tidak hanya dirancang untuk merayakan pencalonan Harris, tetapi juga untuk mempersiapkan kampanye yang kuat guna mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik pada November mendatang.
Meskipun ada optimisme besar, pertanyaan tentang seberapa kuat dukungan untuk Harris masih menjadi topik utama.
Sebelum Harris menjdadi calon presiden dari partainya, Demokrat terpecah dalam hal kebijakan luar negeri, strategi politik, dan dukungan terhadap Biden.
Perpecahan tersebut memperlihatkan ketegangan di dalam partai yang kini berusaha diselesaikan dengan menyatukan semua elemen di bawah kampanye Harris.
Pertemuan ini juga akan menjadi kesempatan pertama bagi banyak orang Amerika untuk mengenal lebih dekat Harris dan pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Walz.
Bagaimana Demokrat menampilkan kedua calon ini akan menjadi kunci, terutama dengan adanya upaya Trump untuk mengganggu pesan yang ingin disampaikan oleh mereka.
Potensi gangguan terbesar adalah ribuan pengunjuk rasa yang diperkirakan akan turun ke jalan-jalan Chicago untuk mengecam dukungan pemerintahan Biden-Harris terhadap Israel dalam konflik di Gaza.
Meskipun demikian, para pendukung Harris berharap bahwa protes ini tidak akan mengaburkan fokus utama konvensi.
BACA JUGA:Fakta-fakta Sosok Kamala Harris, Pesaing Donald Trump di Pilpres AS