Namun, Anies tak tampak di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, pada Senin lalu. Yakni saat Ketua Umum PDIP Megawati memberikan rekomendasi terhadap sejumlah kader pada kegiatan Pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah.
BACA JUGA:Ditinggal Partai Pendukung di Pilgub Jakarta, Anies Unggah Pesan Moral Ini di Medsos
BACA JUGA:MK Ubah Ambang Batas Pencalonan, PDIP Bisa Usung Anies Tanpa Koalisi di Pilgub Jakarta
Padahal, beberapa sumber mengatakan bahwa Anies sudah tiba di kantor partai banteng itu. Rano Karno alias Si Doel yang diisukan akan mendampingi Anies juga tidak terlihat di Kantor DPP PDIP.
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah juga buka suara. Ia menepis adanya kesepakatan politik yang dibangun dengan Anies terkait Pilgub DKI Jakarta 2024. Kehadiran Anies ke Kantor DPD PDIP Jakarta beberapa waktu lalu hanya sebatas silaturahmi.
“Karena kami tidak dalam posisi membuat kesepakatan apapun, posisinya betul-betul kami silaturahmi,” tegas Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Said ikut menanggapi beredarnya foto Anies bersama elite PDIP dengan lembaran dokumen yang tampak sedang ditandatangani. Ia meyakinkan bahwa kertas itu bukan dokumen kesepakatan. Dan pertemuan bertiga yang juga dihadiri Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam rangka silaturahmi belaka.
BACA JUGA:Susul 9 Parpol Lain, PSI Beri Dukungan untuk Eri-Armuji di Pilwali Kota Surabaya
BACA JUGA:Gerindra Resmi Dukung Eri-Armuji, Pilwali Surabaya Diisi Calon Tunggal?
“Namanya juga teman, kami tidak bisa menghindari itu karena kami silaturahmi dengan Mas Anies, bersama Mas Basarah, silaturahim sebagai teman. Tidak lebih dari itu," ucapnya.
Karena itulah Said menegaskan bahwa kertas yang tampak dalam foto itu bukan pakta integritas. Ia mengelak pada pertemuan tersebut membahas misi-misi politik. Sebab, semua kesepakatan politik harus atas seizin DPP PDIP.
Said mengatakan bahwa Anies pun tidak pernah menyampaikan kehendak untuk bergabung sebagai kader PDIP. "Tidak pernah dan memang tidak pernah menyentuh urusan politik," tandasnya.
Duet Duet Pramono Anung - Rano Karno mencuat setelah PDIP belum menyebutkan duet Anies Baswedan - Rano Karno dalam pengumuman Cakada yang diusung PDIP tahap 3 lalu.-tangkpan layar X@darahpahlawanRI-
Duet Duet Pramono Anung - Rano Karno mencuat setelah PDIP belum menyebutkan duet Anies Baswedan - Rano Karno dalam pengumuman Cakada yang diusung PDIP tahap 3 lalu.-tangkpan layar X@darahpahlawanRI-
Sejauh ini, Pilgub DKI Jakarta punya dua paslon. Yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dari independen, serta Ridwan Kamil dan Suswono dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Lalu, bagaimana nasib Anies bila PDIP jadi mengusung Pramono Anung-Rano Karno? Jika demikian, maka langkah Anies dipastikan mandeg.
Andai pun parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta seperti Hanura, Buruh, Ummat, hingga Perindo bersatu mengusung Anies, akumulasi suara mereka belum memenuhi syarat. (*)