HARIAN DISWAY - Operasi bantuan PBB di Jalur Gaza terus berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024. Hal ini diumumkan sehari setelah seorang pejabat senior PBB mengungkapkan bahwa mereka akan menghentikan sementara bantuan kemanusiaan karena perintah evakuasi dari Israel. Perintah evakuasi itu memaksa penutupan pusat operasi utama PBB.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menanggapi pernyataan pejabat Israel tersebut. “Kondisi di Gaza kemarin membuat kami sangat sulit untuk bekerja. Kami melakukan yang terbaik dengan apa yang kami miliki,” ujarnya seperti dilansir Reuters.
“Kami telah mengatakan sejak awal bahwa kami memanfaatkan setiap kesempatan dan celah untuk pengiriman bantuan. Setiap situasi dinilai dari hari ke hari, bahkan jam ke jam,” lanjut Dujarric.
Kepala keamanan dan keselamatan PBB, Gilles Michaud, mengatakan bahwa akhir pekan lalu, militer Israel hanya memberikan beberapa jam pemberitahuan kepada lebih dari 200 personil PBB untuk pindah dari kantor dan tempat tinggal di Deir Al-Balah, Gaza bagian tengah.
Ia menambahkan bahwa waktu yang sangat tidak tepat dengan rencana kampanye vaksinasi polio besar-besaran yang membutuhkan banyak staf PBB untuk masuk ke Gaza.
BACA JUGA:Publik Amerika Serikat Tuntut Kebijakan Penyelesaian Konflik di Gaza, Kamala Harris di Persimpangan
BACA JUGA:Blinken Ungkap Netanyahu Terima Proposal AS untuk Gencatan Senjata Gaza
“PBB bertekad untuk tetap berada di Gaza,” kata Michaud.
“Pengiriman bantuan kemanusiaan terus berlanjut, sebuah pencapaian luar biasa mengingat risiko yang kami hadapi,” lanjutnya.
Komite Penyelamatan Internasional juga menyatakan bahwa perintah evakuasi baru oleh Israel memaksa mereka dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk menghentikan operasi bantuan mereka. Situasi di lapangan sudah sangat mengerikan bagi warga sipil.
“Sangat penting bagi para relawan kemanusiaan dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa ancaman evakuasi atau operasi militer. Kami mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil dan memfasilitasi akses kemanusiaan setiap saat,” tulis organisasi tersebut di situs X.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) juga mengungkapkan keprihatinan terhadap situasi di Gaza. Penduduk Gaza semakin sering diperintahkan oleh Israel untuk berkonsentrasi di zona Al Mawasi, yang luasnya hanya sekitar 41 kilometer persegi atau 11% dari total wilayah Gaza.
BACA JUGA:Biden Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Sudah di Depan Mata
BACA JUGA:40.000 dan Terus Bertambah, Tak Mudah Untuk Memastikan Jumlah Korban Tewas di Gaza
Kepadatan yang sangat tinggi di area ini - mencapai 30.000 hingga 34.000 orang per kilometer persegi - memperburuk kekurangan sumber daya penting seperti air, sanitasi, layanan kesehatan, dan tempat tinggal.