Dengan keberanian pastoralnya, Paus Fransiskus akan menjumpai umat beriman di Vanimo, sebuah kota kecil di ujung barat laut provinsi Sandaun.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Gelar Misa Akbar 5 September, Warga Jakarta Diimbau WFH
Timor Leste: Harapan Baru di Tanah Katolik
Paus Fransiskus akan kunjungi Jakarta 5 September, Pemerintah anjurkan WFH bagi warga sekitar. --Disway
Kunjungan Paus Fransiskus berikutnya berlanjut ke Timor Leste mulai 9-11 September, Paus Fransiskus akan mengunjungi Timor Leste, negara yang hampir seluruh penduduknya beragama Katolik. Tercatat 90% penduduk Timor Leste memeluk agama Katolik.
Kunjungan Paus ini sangat dinanti oleh masyarakat Timor. Mereka siap menyambut Paus dengan antusiasme besar. Paus Fransiskus akan bertemu dengan kaum muda, mengajak mereka untuk tetap berpegang pada iman dalam menghadapi tantangan masa depan, salah satunya tentang pelecehan seksual.
Kunjungan tersebut juga membawa tanggung jawab moral yang besar. Sebab, Sri Paus diharapkan akan membahas isu sensitif itu selama di Timor Leste.
Perlu diingat, Vatikan pernah memberikan sanksi kepada Uskup Carlos Belo pada 2020 yang melakukan pelecehan seksual pada dua orang laki-laki di Dili pada 1990-an.
BACA JUGA:Misa Bersama Paus Fransiskus di GBK Dihadiri 86 Ribu Umat Katolik
BACA JUGA:Paus Fransiskus ke Jakarta, Pimpin Misa di GBK, Umat yang Belum Daftar Bisa Ikut Online
Singapura: Penutup Ziarah dengan Seruan untuk Keharmonisan
Paus Fransiskus akan memimpin acara lintas agama di masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal, Jakarta, 4 September 2024-AFP-
Perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Asia Pasifik akan ditutup di Singapura pada 11-13 September 2024. Singapura yang memiliki julukan negara kota pusat keuangan utama Asia itu akan menjadi tempat terakhir Paus Fransiskus di visitasi panjangnya itu.
Dalam kunjungan singkatnya, Paus Fransiskus akan bertemu dengan komunitas Katolik di Singapura. Yang meski minoritas, mereka tetap menjadi saksi iman yang berharga di tengah masyarakat multi-ras dan multi-agama.
Ziarah tersebut dengan segala tantangan dan harapan yang dibawanya, menegaskan kembali peran Paus Fransiskus sebagai gembala universal yang berkomitmen pada perdamaian, dialog antaragama, dan keadilan sosial.
Kunjungan itu menunjukkan peran Bapa Suci dalam melanjutkan misi Gereja, yang tidak hanya berakar pada iman, tetapi juga pada kasih yang tak terbatas bagi seluruh umat manusia. (*)