RAPAT pimpinan Universitas Airlangga hari kedua tanggal 1 September 2024, salah satunya, membicarakan komitmen Universitas Airlangga terlibat dalam berbagai program penanggulangan kemiskinan. Rektor Universitas Airlangga Prof Muhammad Nasih menegaskan sekaligus mengajak para pimpinan di lingkungan Universitas Airlangga untuk memastikan penyelenggaraan program penanggulangan kemiskinan saat ini maupun di tahun mendatang.
Ajakan rektor itu dikemukakan untuk merespons prestasi membanggakan yang diperoleh Universitas Airlangga di dunia internasional. Seperti dilaporkan di media massa, Universitas Airlangga tahun 2024 ini berhasil meraih peringkat ke-81 dunia pada pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2024.
Universitas Airlangga meraih posisi top 100 dunia setelah berhasil bersaing dengan 1.963 institusi dari seluruh dunia. Secara nasional, Universitas Airlangga berada di posisi ke-2.
BACA JUGA: Pengukuhan Mahasiswa Baru Universitas Airlangga Program Magister dan Doktor
Yang membanggakan, selain berhasil meraih peringkat ke-81 dunia, Universitas Airlangga berhasil meraih peringkat pertama dunia pada poin SDGs No. 1, yaitu pada program No Poverty. Penghargaan itu diumumkan Times Higher Education (THE) pada acara Global Sustainable Development Congress (GSDC) 2024 yang diadakan di Bangkok.
Universitas Airlangga dinilai sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen dan program-program yang nyata untuk membantu percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran di ruang kuliah, berbagai kegiatan tridarma yang dilaksanakan civitas academica dan Universitas Airlangga sebagai lembaga pendidikan tinggi juga memfokuskan diri pada upaya penanggulangan kemiskinan.
PROGRAM NO POVERTY
Selama ini ada banyak upaya yang dikembangkan Universitas Airlangga untuk mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan. Tidak hanya fokus pada penelitian yang menempatkan kemiskinan sebagai tema kajian, para akademikus di lingkungan Universitas Airlangga juga melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan inisiatif pendidikan yang inklusif.
Secara garis besar, beberapa program penanggulangan kemiskinan yang dikembangkan para akademikus Universitas Airlangga adalah sebagai berikut.
Pertama, pelaksanaan berbagai program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan membantu percepatan proses pemberdayaan dan pengembangan taraf kehidupan keluarga miskin. Selama ini, tidak sedikit program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan para dosen dan mahasiswa di berbagai daerah yang bertujuan meningkatkan kadar keberdayaan dan posisi bargaining masyarakat miskin.
Program-program yang meningkatkan literasi kritis masyarakat miskin, program yang membantu pemasaran produk UMKM melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet, program pelatihan keterampilan alternatif masyarakat, dan lain-lain adalah program yang banyak dikembangkan civitas academica ketika melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya dilakukan para dosen, program pengabdian kepada masyarakat melibatkan partisipasi mahasiswa.
BACA JUGA: Gerakan Bersedekah Universitas Airlangga