HARIAN DISWAY - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengunjungi terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta, pada Kamis 5 Agustus 2024.
Begitu tiba, Yang Mulia Sri Paus diberikan buket merah putih sebagai lambang perdamaian dan kehormatan. Tabuhan marawis dari anak-anak pun juga ikut mengiringi kedatangan beliau.
Tim marawis Masjid Istiqlal menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan melantunkan lirik, “Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai, penuh kasih, penuh kasih sayang.”
BACA JUGA:Ini Live Streaming Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal Bertemu Imam Besar Nasaruddin!
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar lantas menemani Paus Fransiskus melihat terowongan penghubung Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
"Lorong silaturahmi ini menghubungkan dua rumah ibadah dan di dalamnya banyak simbol-simbol yang sangat artistik yang melambangkan toleransi beragama," jelas Nasaruddin kepada Paus.
Dibantu Pastor Katolik, Peter Markus Solo Kewuta sebagai penerjemah, Paus Fransiskus menyampaikan tanggapannya mengenai lorong silaturahmi yang bertujuan sebagai tempat dialog dan perjumpaan tersebut.
BACA JUGA:Azan Magrib Hari Ini Hanya Berupa Running Text, Ini Penjelasan Kemenag
Sri Paus menyampaikan bahwa sebagai umat beriman dari berbagai tradisi keagamaan, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu semua orang melewati terowongan tersebut dengan pandangan yang terarah pada cahaya terang.
Masa-masa gelap harus dihadapi bersama dengan semangat persaudaraan, saling menghargai identitas, dan membangun persahabatan yang akan membawa kita menuju jalan yang lebih terang.
Yang Mulia Sri Paus mengucapkan terimakasih kepada mereka semua yang dengan yakin bisa hidup dalam kerukunan dan damai, serta perlunya dunia yang lebih bersaudara.
BACA JUGA:Link Live Streaming Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK, Lengkap dengan Susunan Acaranya!
Paus Fransiskus juga berharap, komunitas-komunitas keagamaan dapat semakin terbuka antar dialog umat beragama dan menjadi simbol kehidupan dunia yang damai yang mencirikan Indonesia.
Terakhir, beliau berdoa kepada Allah sang Pencipta segala sesuatu agar memberkati mereka semua yang melewati terowongan silaturahmi tersebut dalam semangat persahabatan, kerukunan dan persaudaraan.
Nasaruddin menjelaskan kepada Paus bahwa Lorong tersebut seringkali dipakai untuk kolaborasi antarumat beragama. Dia berharap Jembatan Silaturahmi ini menjadi simbol toleransi beragama.