BACA JUGA:Putin Siapkan Serangan Balasan Rusia, Kursk Jadi Medan Pertempuran
Terhadap moral tentara Ukraina yang sudah berjuang di tengah situasi yang penuh tekanan. “Membiarkan pasukan tahu tentang kejadian-kejadian ini bisa menguras semangat mereka, tetapi kita harus menghadapinya,” kata pejabat Ukraina yang terlibat dalam penyelidikan.
Dalam beberapa kasus, tentara Rusia yang diduga terlibat dalam eksekusi tersebut telah diidentifikasi dan diadili. Di wilayah Zaporizhzhia, misalnya, seorang tentara Rusia yang dibebaskan dari penjara pada November lalu.
Tuduhan pencurian, menimpanya dan kini diadili atas keterlibatannya dalam pembunuhan seorang prajurit Ukraina pada Januari. Jaksa Ukraina telah merilis rekaman drone yang menunjukkan bagaimana tentara Ukraina itu ditembak mati setelah keluar dari paritnya dengan tangan terangkat.
BACA JUGA: Rusia dan Ukraina Bertukar 230 Orang Tawanan Perang di Hari Kemerdekaan
Video lain dari wilayah yang sama juga memperlihatkan kebrutalan serupa. Pada Mei, di dekat desa Robotyne. Pasukan Rusia memerintahkan tiga tentara Ukraina untuk berbaring tengkurap setelah mereka menyerah, sebelum akhirnya ditembak mati.
Dalam rekaman penyadapan audio yang diperoleh CNN, terdengar komandan Rusia yang disebut "Turk" memerintahkan bawahannya. "Maloy," untuk membunuh para tahanan. "Hancurkan mereka," terdengar perintah yang diikuti suara tembakan yang membunuh ketiga tentara Ukraina.
Kejadian-kejadian ini semakin memperkuat tuduhan Kyiv bahwa Rusia sedang menjalankan kebijakan eksekusi yang sistematis terhadap tawanan perang Ukraina. Sementara Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah.
Isinya tentang penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi paksa anak-anak Ukraina. Kyiv berencana untuk meningkatkan tuduhan ini menjadi genosida, dengan menunjukkan pola pembunuhan sistematis yang diduga dilakukan di medan perang.
Dalam investigasinya, PBB juga menemukan pola serupa. "Ada polanya, dan pola ini menunjukkan perintah untuk tidak memberikan ampun," kata seorang sumber investigasi PBB kepada CNN.
Mereka menyatakan bahwa eksekusi ini tidak hanya kejahatan perang. Tetapi secara keseluruhan bisa dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan tanggapan atas tuduhan-tuduhan itu.
Meski bukti-bukti yang terkumpul semakin memperkuat dugaan bahwa eksekusi terhadap tawanan perang Ukraina adalah bagian dari taktik brutal militer Rusia di medan perang. (*)
*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Mahasiswa Magang Regular di Harian Disway