Pemerintah Desa Trojalu melihat BBGRM sebagai salah satu cara untuk memperkuat integrasi sosial di desa. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam hal kebersihan lingkungan. Tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kerja sama antarwarga.
Selain itu, kegiatan gotong royong juga dapat menjadi kesempatan bagi warga untuk lebih mengenal satu sama lain dan membangun komunikasi yang baik di antara mereka.
Di sisi lain, warga Desa Trojalu menyambut baik program ini. Mereka merasa bahwa kegiatan gotong royong memberikan dampak positif, baik bagi lingkungan maupun dalam membangun hubungan sosial.
Salah seorang warga Dusun Karangturi, Sutrisno, mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk dilaksanakan secara rutin agar kebersamaan di desa tetap terjaga.
"Kami senang dengan adanya kegiatan ini. Selain bisa membersihkan lingkungan, kami juga bisa berkumpul dan saling membantu. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut," ujar Sutrisno.
Dengan semangat kebersamaan yang ditanamkan melalui BBGRM XXI Tahun 2024 ini, Desa Trojalu berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain. Terutama dalam melestarikan budaya gotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Program Pamsimas Desa Sepanjang Banyuwangi
Gotong royong, sebagai salah satu nilai luhur bangsa, diharapkan akan terus hidup dalam keseharian masyarakat, bukan hanya sebagai seremonial tahunan.
BBGRM ini tidak hanya menjadi ajang untuk membersihkan desa, tetapi juga menjadi simbol semangat kolaborasi dan inovasi untuk terus membangun Desa Trojalu yang lebih maju, sejalan dengan tema "Jatim Bangkit Terus Melaju". (*)
BACA JUGA:APJW II 2024, Pagelaran Seni Janger Semalam Suntuk, Wujud Cinta Desa Sepanjang untuk Kemerdekaan
*) Elsa Amalia Kartika Putri, Mahasiswi Politeknik Negeri Malang, Mahasiswa Program Magang Regular Harian Disway