HARIAN DISWAY - Anthony Sinisuka Ginting sukses membalas dendam. Ia menyingkirkan Toma Junior Popov di babak pertama Hongkong Open 2024. Tunggal putra nomor dua Indonesia itu memastikan lolos ke babak 16 besar.
Ginting unggul atas Popov dalam rubber game 21-9, 12-21, 21-10 di Hongkong Coliseum pada Rabu, 11 September 2024. Ini menjadi kemenangan kedua Ginting dari Popov dalam tiga pertemuan.
"Ini bukan laga yang mudah, karena kami sudah sama-sama mengenal permainan masing-masing," kata Anthony Sinisuka Ginting melalui Tim Humas dan Media PP PBSI. "Dua pertemuan sebelumnya selalu ramai. Hari ini pun juga bermain rubber," ulasnya.
Salah satu dari dua pertemuan yang berlangsung dalam rubber game itu terjadi di Olimpiade Paris 2024. Anda sudah tahu, Ginting kalah 19-21, 21-17, 15-21. Kekalahan itu membuat Ginting gagal lolos ke babak 16 besar Olimpiade.
BACA JUGA:Hongkong Open 2024: Tiga Ganda Putra Lolos ke 16 Besar, Daniel/Fikri Punya Peluang Besar
BACA JUGA:Hongkong Open 2024: Sembuh dari Cacar Air, Gregoria Mariska Gugup Kembali ke Lapangan
Hongkong Open 2024: Ginting balas kekalahan dari Toma Junior Popov.-Derry Destan-PP PBSI
Peristiwa itu cukup membuat badminton lovers Indonesia terpukul. Sebab, Ginting berstatus peraih medali Olimpiade Tokyo 2020. Ia sangat diharapkan meraih medali emas di Paris.
Laga melawan Toma Junior Popov itu juga menjadi yang terakhir bagi Ginting sebelum rehat. Pemain 27 tahun itu sempat didaftarkan ke Japan Open 2024. Namun, ia mundur karena mengalami masalah pada pergelangan kaki kiri.
Setelah kondisinya cukup membaik, Ginting memutuskan tampil di Hongkong Open 2024. Dalam turnamen berlevel Super 500 itu, tunggal putra peringkat 10 dunia itu menjadi unggulan ketujuh.
Ginting menuturkan, pada pertandingan di Hongkong Open 2024 kali ini, ia merasa lebih siap.
BACA JUGA:Hongkong Open 2024: Ginting Jumpa Toma Junior Popov, Buka Luka Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:Hongkong Open 2024: Leo/Bagas Makin Percaya Diri Setelah Juara
Meskipun begitu, pada game kedua, Ginting mengakui bahwa Popov lebih berani beradu strategi. Selain itu, Ginting juga merasa kurang sabar.
"Belajar dari kesalahan itu, di game ketiga, khususnya setelah interval, saya lebih sabar dan berani menggunakan semua pukulan," jelas Ginting.