HARIAN DISWAY – Warga Jawa Timur belakangan dihebohkan dengan isu 20 siswa di Situbondo yang kena Mpox alias cacar monyet.
Hal itu langsung ditepis oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Prof Erwin Astha Triyono melalui keterangan resminya, Jumat, 13 September 2024.
Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi Dinas Kabupaten Situbondo, kasus tersebut bukanlah kasus Mpox, melainkan cacar air (varicella).
BACA JUGA:Hati-hati! Wabah Mpox Meningkat, Anggota DPR Minta Kesehatan Anak Diperhatikan
BACA JUGA:Mirip Seperti Covid 19, Begini Penyebaran Virus Mpox
“Terdapat 27 kasus cacar air yang ditemukan di salah satu sekolah dasar di Situbondo.” ungkap Prof Erwin.
Kemenkes Periksa 3 Suspek Baru Mpox, Ditemukan di Jakarta dan Jawa Barat-Getty Images/JUN LI-
Ia menjelaskan bahwa gejala cacar air meliputi ruam/ bintik-bintik merah berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh, demam, sakit kepala dan nyeri otot. Gejala cacar air sangat berbeda dengan Mpox.
Gejala Mpox berupa ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin, demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan serta nyeri otot dan lemas.
BACA JUGA:Waspada Kasus Mpox Mencapai 18.000 di Republik Demokratik Kongo, WHO: Terdapat Tiga Gejala Utama
BACA JUGA:Waspada Wabah Mpox, Bandara Soetta Mulai Pasang Skrining Kesehatan
Lebih lanjut, Prof Erwin berpesan kepada masyarakat jika menemui gejala cacar air maupun gejala Mpox, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Yakni untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak menularkan kepada orang lain.
“Cacar air ini dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit, melalui percikan air liur (droplet),” jelasnya.
Bahkan, bisa dengan kontak benda terkontaminasi (baju, handuk, dll) dari pasien cacar air.
BACA JUGA:Pakar Jelaskan 9 Alasan Kenapa Mpox Dapat Menyerang Anak-anak