HARIAN DISWAY - Ari Dwipayana, Staf Khusus Presiden menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbuka untuk bertemu siapa pun, termasuk pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal tersebut Ari sampaikan setelah mendapat pernyataan Ketua KPK Nawawi Pomolango yang sempat menyatakan jajarannya sulit untuk bertemu Presiden Jokowi dan tidak pernah diundang ke Istana untuk membicarakan pemberantasan korupsi.
"Prinsipnya, Bapak Presiden terbuka untuk bertemu dengan siapa saja, termasuk pimpinan KPK," kata Ari dalam keterangannya, Senin, 16 September 2024.
BACA JUGA:Menteri Basuki Tinjau Pembangunan Jalan Tol Akses Ke KIPP IKN, Target Rampung Juni 2025
Ari mengungkapkan, meskipun Presiden terbuka untuk bertemu siapa saja, beliau ingin menghormati dan menjaga martabat KPK sebagai institusi yang independen.
"Jangan sampai pertemuan-pertemuan antara Presiden dan KPK kemudian disalah persepsikan sebagai intervensi," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan sejauh ini koordinasi pemerintah dengan KPK untuk aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi dapat berjalan baik. Pemerintah, melalui Menko Polhukam, telah menjalin koordinasi yang intensif dengan KPK.
BACA JUGA:Hujan Turun di 26 Provinsi Mulai 21 September 2024, Termasuk Jatim!
Sebelumnya, Nawawi menuturkan pihaknya sulit untuk bertemu Presiden Jokowi. Menurutnya, pihak organisasi kemasyarakatan (ormas) malah lebih mudah bertemu dengan presiden.
“Saya pernah bercanda dengan Pak Alex, saya kirimi satu link pemberitaan. 'Pak Alex, lebih mudah ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK', lima tahun kami di sana, tidak pernah sekali pun kami diundang untuk membicarakan KPK," kata Nawawi dalam diskusi bertajuk 'Bertahan Arungi Gelombang' di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 September 2024.
Ia mengaku presiden tidak pernah mengundangnya untuk berbicara tentang KPK. Nawai menyebut hanya baru sekali bertemu dengan Presiden.
BACA JUGA:DPR RI Adakan Pertemuan Dengan Parlemen Uzbekistan, Bahas Pemerintahan Baru dan Kerjasama Ekonomi
Lainnya, ia menyarankan perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah. Nawawi pun mengajak sejumlah jajarannya untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah.
"Saya pernah mengajak Pak Alex, Pak Ghufron, Pak Johanis Tanak, bahkan Deputi Penindakan, Deputi Korsup saya ajak bicara dengan Menko Polhukam yang baru," tandasnya. (*)