SURABAYA, HARIAN DISWAY - Nwaba Eugene Chinweokwu asal Nigeria menjadi tamu spesial di Disway News House, Jalan Walikota Mustajab Nomor 76, Ketabang, Surabaya pada Senin, 16 September 2024.
Kehadirannya disambut hangat oleh Direktur Utama Harian Disway Tomy C Gutomo dan Pimpinan Redaksi Harian Disway Doan Widhiandono.
Forum berjalan cukup gayeng. Dibuka dengan saling bertukar pemikiran tentang budaya perusahaan masing-masing.
Eugene mewakili organisasi W2Point ingin menjalin kerja sama dengan Harian Disway di masa depan. Bahwa W2Point berencana membuat festival internasional di Indonesia dalam kurun waktu dekat.
BACA JUGA:Gelar Festival Indonesia-Korea, KBS TV Jalin Kerja Sama dengan Harian Disway
Ia berharap festival tersebut menjadi ajang memperkenalkan budaya dari masing-masing negara. Khususnya, budaya Indonesia dan budaya negara-negara di Afrika.
"Saya sudah punya konsepnya. Saya katakan Indonesia adalah negara yang kaya budaya. Tarian tradisional dan kuliner yang beraneka ragam," ucap direktur investasi untuk Afrika-Asia Tenggara W2Point itu.
Direktur Investasi untuk Afrika-Asia Tenggara di organisasi W2Point, Mr. Nwaba Eugene Chinweokwu saat berkunjung ke kantor Harian Disway, Senin, 16 September 2024.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
Menurutnya, Indonesia dan Afrika memiliki banyak kesamaan. Pertama, sama-sama memiliki populasi penduduk yang besar.
Berdasarkan perkiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), populasi penduduk Afrika saat ini tembus 1.522.384.294 jiwa. Terbesar kedua di antara benua-benua di dunia.
Sedangkan populasi penduduk Indonesia adalah 283,957,226 jiwa. Menempati urutan keempat di bawah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Selain itu, siapa sangka bahwa di Kamerun, Afrika Tengah, juga memiliki batik. Ya, batik merupakan warisan budaya tak benda asal Indonesia yang sudah diakui dunia.
"Jadi kita memang punya banyak sekali kesamaan. Saya juga salut dengan orang Indonesia yang selalu bangga mengenakan batik," imbuh Eugene.
Ia pun ingin melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam festival internasional ini. Mulai dari pihak pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, hingga para pelajar.
Sebab, menurut alumnus China Pharmaceutical University (CPU) itu, setiap elemen masyarakat memiliki perannya masing-masing.