SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pertunjukkan kedua di Festival Bulan Purnama. Bertempat di Kelenteng Sanggar Agung Kenjeran Park. Mengajak grup paduan suara Pemuda-Pemudi Mapalus Kawanua.
Mereka dari komunitas K3S (Kerukunan, Keluarga, Kawanua) Surabaya untuk memeriahkan percampuran budaya pada event ini. Kawanua merupakan komunitas etnis Minahasa dari Manado, Sulawesi Utara yang bertempat di Surabaya.
Sudah terbentuk sejak 1980-an, grup ini baru pertama kali tampil di Kelenteng Sanggar Agung untuk memeriahkan festival Bulan Purnama dengan membawakan lagu ''Esa Mokan Genangku’’ yang memiliki arti ''Hanya Satu Harapanku’’.
Sebelum itu, grup Kawanua telah berpartisipasi di festival Bulan Purnama di Pagoda dan event-event perayaan Tionghoa, seperti Tjap Go Meh dan perayaan Tiongkok lainnya sejak 2010. Tampil pada 17 September 2024 setelah pertunjukkan barongsai.
Grup pemuda-pemudi Mapalus yang baru dibentuk dari regenerasi anggota sebelumnya memakai pakaian berwarna putih dengan dibalut pakaian adat popehe yakni kain kofo berwarna merah kuning keemasan dengan motif bunga yang di slempangkan di leher.
BACA JUGA: Sulawesi Utara Beri Kejutan di Laga Perdana PON XX Papua 2021
Penampilan paduan suara dari grup K3S(Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya) dengan menyanyikan lagu berjudul Esa Mokan Enangku (Satu Harapanku) pada event Festival Bulan Purnama di Sanggar Agung Kenjeran, Surabaya_Selasa, 17 September 2024-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
Dipandu oleh Jeany Rengkung selaku bidang seni dan budaya dari K3S dalam membawakan lagu daerah asal Sulawesi Utara tersebut. Namun, lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya.
Melainkan menjadi lagu daerah hingga saat ini dinyanyikan oleh Masyarakat Minahasa. Lagu ''Esa Mokan Genangku’’ memiliki arti secara luas yakni bercerita tentang percintaan sepasang pemuda dan pemudi.
Berikut lirik serta terjemahan dari lagu ''Esa Mokan Genangku’’ :
Esa Mokan
(Hanya satu)
Genangku wia niko
(Harapanku padamu)
Tia mo mah zua-zua genang
(Jangan mendua hati)
E karia
(E kekasih)
Mengale-mengaleyuman
(Senantiasa berdoa/meminta)
Wia si Opo Walian
(Pada Tuhan)
Pakatuan, pakalawiren, kita zua ya
(Diberi umur panjang, diberkati, kita berdua)
BACA JUGA: Prabowo Pulang Kampung Disambut Puluhan Ribu Masyarakat Sulawesi Utara
''Lagu ini tampil di Festival Bulan Purnama kan ada satu harapan, di mana ketika agama Konghucu mengharapkan sesuatu yang baik di bulan purnama. Karena acara ini setahun sekali," kata Noufry Rondonuwu.
Harapan mereka di tahun-tahun yang mendatang akan mendapatkan kesejahteraan dan kebaikan dari Sang Esa’’ tutur Ketua Umum K3S ketika ditanya keselarasan lagu Esa Mokan Genangku yang ditampilkan di Festival Bulan Purnama. (Yulita Intania)