SURABAYA, HARIAN DISWAY - Generasi Z atau yang disebut Gen Z adalah generasi yang sangat dekat dengan dunia digital. Generasi yang lahir di era digital itu memiliki keterkaitan yang erat dengan media sosial yang makin marak.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka dibesarkan di era di mana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Mereka tak bisa meninggalkannya sebagai sumber utama informasi yang mudah dan cepat.
Karena itulah, mereka yang sangat mengandalkan media sosial ini tetap up-to-date dengan apa yang terjadi di dunia. Baik itu seputar politik, tren budaya, atau informasi tentang merek dan produk favorit yang sesuai dengan perkembangan terkini.
BACA JUGA: 497 Jemaah Haji Wafat, Kemenag Selesaikan Pembayaran Asuransi Jiwa
Selain itu, Gen Z menggunakan media sosial untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai cara. Mereka menggunakannya untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan jaringan sosial lainnya. Sebab ada banyak keuntungan yang didapatkan di sana.
Mereka bisa berbagi pengalaman, membagikan konten, dan berinteraksi. Bahkan bagi kebanyakan Gen Z, media sosial adalah platform yang juga bisa membuat mereka menjadi kreatif, berbagi ide dan inspirasi, dan mempengaruhi orang lain.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, ada kekhawatiran dengan dampak sosial bagi Gen Z. Yakni terkait adanya hoax yakni informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Hoax itu beredar luas dan bisa mempengaruhi perilaku Gen Z.
BACA JUGA: Gen Z yang Pemberang
Karena banyaknya informasi yang beredar di sekitar mereka, maka sering kali Gen Z tak mawas diri. Terutama yang disakikan lewat media sosial yang sangat beragam. Tetapi anehnya, media sosial tetap menjadi favorit nomor satu meskipun rawan hoax.
Apalagi dengan screentime pada gawainya yang memprihatinkan. Menurut dcdx, laman statistik data, Gen Z di Indonesia memiliki waktu layar kurang lebih 7 jam sehari. Hampir satu pertiga hidup Gen Z termakan untuk hanya menatap layar.
Faktor itu juga yang membuat Gen Z sering kecolongan dengan hoax. Ini yang menjadi urgensi Gen Z untuk segera membatasi diri. Terlepas dari itu, mari kita lihat apa alasan Gen Z memilih sosial media sebagai sarana mencari informasi.
BACA JUGA: Buka-bukaan Strategi Merebut Suara Gen Z di Seminar Nasional UPN Veteran Jatim
Faktor pertama yang membuat mereka memilih media sosial sebagai pilihan utama adalah kecepatan. Gen Z menganggap bahwa informasi yang dihadirkan oleh media sosial jauh lebih cepat ketimbang media online.
Meskipun begitu mereka mengakui bahwa media sosial terhitung rawan hoax. Mereka bahkan tahu bahayanya. Seperti yang diungkaokan Maulidah, seorang Gen Z yang kini aktif bekerja sebagai scriptwritter di salah satu brand gaun Surabaya.
Ia menganggap kecepatan mendapat informasi dari media sosial jauh diatas media berita online. "Kecepatan dapet informasi di media sosial itu jauh lebih cepat daripada media berita online," ujar pembuat skrip untuk konten brand gaun itu.