BACA JUGA: Perampok Taksi di Tol Punya Strategi Kejam
BACA JUGA: Cara Tersangka Rampok Eks Ketua KY
Berdasar hasil olah TKP, tim penyidik menduga para perampok masuk melalui garasi. Di bagian depan rumah ditemukan botol minuman beralkohol (miras) dan kopi. Sidik jari pada dua botol itu masih diidentifikasi. Dari botol itu diduga perampok setengah mabuk.
Polisi belum mengetahui kronologi kejadian. Sebab, semua korban terluka parah dan dirawat di RSUD Leuwiliang, Bogor. Tapi, saat dilarikan ke RS, korban Resti sempat ditanya polisi. Dia menjawab, pelaku empat pria. Cuma itu yang dikatakan.
Kompol Heri: ”Saksi dari pihak kerabat korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban, perempuan inisial EY, mengatakan, sekitar pukul empat dia ditelepon korban R, mengatakan bahwa rumah keluarga itu dirampok.”
BACA JUGA: Detail Perampokan, Haris Bunuh Sopir Taksi
BACA JUGA: Tersangka Rampok Paling Keren di Blitar
Dilanjut: ”Saksi EY bersama suami bergegas mendatangi rumah korban. Ketika mereka tiba di lokasi, mereka menemukan keadaan rumah berantakan dan penuh darah. Setelah itu, para korban langsung dibawa ke Puskesmas Cibungbulang sebelum dirujuk ke RSUD Leuwiliang.”
Polisi kini memburu para pelaku. Berdasar keterangan para saksi dan barang bukti, polisi sudah memperkirakan identitas para pelaku. Pelaku diminta menyerahkan diri sebelum ditindak tegas polisi di lapangan.
Dari informasi tersebut, diperkirakan Haris melawan para perampok bersenjata itu. Ia sendirian menghadapi empat perampok. Seumpama korban tidak melawan, nasibnya bisa lain.
Umumnya perampok cuma mengincar harta korban. Mereka menggertak dengan menyakiti ringan, tapi tidak berniat membunuh korban jika tidak melawan. Sebab, dengan membunuh, mereka mengalkulasi risiko bakal bertambah.
Dikutip dari Reader’s Digest, Emily Patterson, pakar keamanan rumah SecureLife di Amerika Serikat (AS), dalam wawancara dengan Reader’s Digest mengatakan, setelah perampok bersenjata sudah masuk rumah, jangan pernah melawan. Kecuali, Anda sudah siap senjata api dan sudah ahli menggunakannya.
Sebab, perampok yang sudah masuk rumah sudah siap gambling nyawa. Meski, mereka juga takut mati. Tujuannya mengambil harta. Mereka juga menghindari pertarungan. Sebab itu, mereka mengikat pemilik rumah agar tidak melawan.
Patterson melakukan riset perampokan di AS, 2021. Dari 400 responden korban perampokan rumah, diketahui, tidak ada perampok yang masuk rumah dengan cara mendobrak. Karena menimbulkan berisik, menarik perhatian warga.
Patterson: ”Mayoritas responden mengatakan, perampok mengenakan sepatu bertelapak karet. Sehingga ketika berjalan, nyaris tidak terdengar ada langkah orang. Mereka bergerak dalam senyap.”
Hasil riset Patterson, jalan masuk perampok rumah di AS mayoritas dari pintu gerbang depan. Karena itulah paling gampang. Dan, sebagian besar rumah di sana (juga di Indonesia) samping kiri dan kanan, juga belakang, berdempetan dengan rumah warga.