Penyanyi Soundtrack Anime Meninggal di Usia 28 Tahun, WIBU Harus Tahu Fakta Tentangnya

Sabtu 28-09-2024,06:59 WIB
Reporter : Neha Hasna Maknuna*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Kabar duka. Sayuri penyanyi muda asal Jepang meninggal dunia karena sakit. Kabar ini disampaikan suaminya Amaarashi yang menulisnya di X dengan akun @taltalasuka pada 27 September 2024. 

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Sayuri atas kebaikan Anda selama hidupnya. Saya ingin bergabung dengan semua orang untuk berdoa agar jiwanya beristirahat dengan damai,” tulisnya.

Amaarashi juga menyampaikan bahwa upacara pemakaman sang kekasih dilakukan tertutup untuk keluarga dan teman, tanpa media. “Sesuai keinginan keluarga yang ditinggalkan, pemakaman digelar hanya untuk kerabat dan pihak terkait,” tulisnya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Tri Rismaharini Calon Gubernur Jawa Timur: Jian Ji Tian Xia

Sayuri lahir pada 7 Juni 1996 di Fukuoka Jepang. Dia penyanyi yang juga mengaransemen lagu menjadi soundtrack di beberapa series anime. Debut solo pertamanya pada 2016 adalah Mikazuki untuk soundtrack anime Ranpo Kitan: Game of Laplace.

Debut pada tahun berikutnya, 2017, pada anime Scum’s Wish yang lagunya diberi nama Heikosen atau Garis Paralel. Pada2019 ia menyumbang suara pada anime My Hero Academia season 4 dengan lagunya yang berjudul About a Voyage.
WIBU wajib tahu. Penyanyi soundtrack anime, Sayuri, tutup usia di usia 28 tahun. Begini fakta tentangnya. -@sayurilakon13-Instagram

Masih pada tahun yang sama, ia berkontribusi pada anime Erased yang lagunya diberi nama It Is like A Small Light. Pada bagian ini, Sayuri dikenal baik karena pembawaannya yang memberikan penggambaran akan tema perjalanan waktu dan penembusan. 

BACA JUGA: Konami Bakal Rilis Remake Silent Hill 2 untuk PS5 dan PC, Ini Fokus Upgrade-nya 

Dua tahun lalu, 2022, ia menciptakan lagu Sekai no Himitsu pada anime Edens Zero dan lagu Hana No Tou pada anime Lycoris Recoil. Sayuri meninggalkan banyak karya bagi para WIBU. Lagu-lagunya menemani mereka dalam menjalani kehidupan.

Amaraashi menceritakan bahwa Sayuri menderita penyakit kronis sejak lama. Ia didiagnosis menderita disfonia fungsional yang menyebabkan pita suaranya tegang akibat ketegangan otot kotak suara.

Tapi, meskipun menderita sakit, sampai akhir hayat musik terus menemani Sayuri. Padahal disfonia fungsional itu sangat mengganggunya. Istilah medis yang merujuk pada gangguan kesehatan yang mengganggu suara.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap GP Indonesia 2024: Free Practice 2 Mulai Jam 9 WIB

Orang yang terkena disfonia fungsional akan mengalami kualitas suara yang buruk dengan dibarengi kesulitan anatomis dan juga neurologis. Ada dua jenis disfonia fungsional, yakni hipofungsional dan hiperfungsional.

Disfonia hipofungsial biasanya disebabkan adanya penutupan pita suara atau lipatan yang tidak tuntas, sedangkan disfonia hiperfungsional disebabkan oleh penggunaan otot laring secara berlebihan dan, kadang-kadang, penggunaan pita suara palsu.

Umumnya, disfonia fungsional terjadi pada wanita yang berusia di atas 40 tahun. Penyebabnya kerap dikaitkan dengan virus dan juga stres berat. Penyakit ini memiliki ciri dan tanda yang dapat diketahui jika seseorang terjangkit penyakit ini.

Kategori :