Aroma Kesetaraan Gender Tiga Srikandi di Pilgub Jatim

Jumat 04-10-2024,09:46 WIB
Oleh: Sukarijanto*

DALAM perspektif ekonomi dan politik, isu emansipasi wanita merupakan topik yang masih cukup menarik dan relevan untuk dibahas. Baik di ranah akademik maupun tataran praktisi organisasi gerakan wanita. 

Meski telah banyak kemajuan yang dicapai dalam bidang kesetaraan gender, tetap ada sejumlah tantangan dan masalah yang perlu diatasi untuk mencapai kesetaraan gender yang sebenarnya. Dalam konteks ekonomi dan politik, isu emansipasi wanita dapat dikaji dari berbagai paradigma.

Hadirnya tiga Srikandi kandidat gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim), yaitu Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidah, pada kontestasi pada 27 November 2024 kian menguatkan kesan bahwa peran partisipasi wanita dalam ranah politik tidak bisa diabaikan. 

BACA JUGA: Tiga Srikandi Pilgub Jatim 2024 Tenang Hadapi Hasil Survei

BACA JUGA: Hasil Survei Indikator Politik: Khofifah-Emil Ungguli Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman di Pilgub Jatim

Secara eksplisit, pertarungan trio srikandi dalam pilgub Jatim itu menunjukkan keterwakilan perempuan sebagai pemimpin makin mendapatkan ruang di tengah masyarakat. Itu merupakan perkembangan positif pada aspek kesetaraan gender. 

Jika mencermati indeks pembangunan gender (IPG) yang dirilis Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Provinsi Jatim mencatat skor 92,15 persen, lebih tinggi daripada rata-rata nasional sebesar 91,85 persen. 

Bahkan, IPG Jatim itu pun meningkat dari tahun sebelumnya 2022 yang bertengger di angka 92,08 persen, sementara rata-rata nasional di angka 91,63 persen. Tahun 2021 IPG Jatim pada 91,67 persen dan sedikit lebih rendah daripada rata-rata nasional di angka 91,99 persen. 

BACA JUGA: Tim Pemenangan Risma-Gus Hans Targetkan 50 Persen Suara di Pilgub Jatim

BACA JUGA: Kampanye Hari Kedua Pilgub Jatim, Ketiga Paslon Sasar Beragam Segmen

Bagaimanapun, adanya tren peningkatan IPG secara tersirat merupakan refleksi terdapatnya penguatan partisipasi wanita Jatim sekaligus menunjukkan tercapainya kesetaraan antara pria dan wanita dalam berbagai sektor di Jatim. Makin tinggi indeks pembangunan gender akan berpengaruh pada makin berkembangnya aktivitas perempuan, termasuk di ranah politik. 

Kontestasi tiga Srikandi Jatim menunjukkan wanita memiliki kesempatan setara untuk ikut dalam kontestasi jabatan publik selama memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai. Hal itu akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemimpin bergender wanita.

Menurut data dari BPS Jatim awal tahun 2023, sebanyak 39,70 persen pekerja wanita di perkotaan berstatus buruh/karyawan/pegawai. 

BACA JUGA: Isu Strategis di Pilgub Jatim

BACA JUGA: Pilihan PKB-PDIP di Pilgub Jatim

Kategori :