Terlebih lagi ia dikatakan membawa sejumlah uang cash selepas dari rumah P Diddy tersebut.
Terkait benar tidaknya, semua masih termasuk ke dalam teori yang diberikan oleh warganet yang berbondong-bondong menyelidiki kasus ini berbasis jejak digital.
Makna Dibalik Cover Album Rihanna Anti.-Rihanna-
Makna Dibalik Cover Album Rihanna Anti
Dirilis pada tahun 2016, album Anti sering dianggap sebagai titik balik dalam karir Rihanna. Dengan lagu-lagu seperti Work dan Love on the Brain album ini menampilkan emosi dan artistik yang dibawakan sang penyanyi.
Para kritikus mencatat bahwa lirik dan tema dalam album ini mencerminkan pengalaman pribadi Rihanna, termasuk perjuangan dan keinginan untuk meraih kebebasan kreatif.
Dibalik makna yang tersampaikan, ada sebuah makna tersembunyi. Banyak pengamat musik percaya bahwa Anti merupakan respons Rihanna terhadap berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk ketidakpuasan terhadap industri musik dan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
BACA JUGA:Penangkapan P Diddy Sudah Diprediksi The Simpsons, White Party Juga Disinggung
BACA JUGA:Di Balik Kasus Hukum P Diddy Ada Kekayaan Melimpah dari Label Rekaman Hingga Bisnis Miras
Album itu disebut-sebut sebagai bukti pendukung bahwa pelantun Umbrella tersebut bisa dibilang telah dijual ke P Diddy.
Kesampingkan lagu-lagu dalam albumnya, jika kalian amati, cover album tersebut menggambarkan seorang anak kecil tanpa busana dengan mata yang tertutup oleh mahkota.
Dimana juga anak kecil itu diperlihatkan memegang balon berwarna hitam. Sementara sebagian warna albumnya berwarna merah seperti lumuran darah.
Karya itu dibuat oleh Roy Nachum dan dinamai dengan "If They Let Us, Part I”.
Sebenarnya karya tersebut merupakan bagian dari seri Blind yang dibuat oleh seniman kelahiran Isra3l, yang sebagian besar berfokus pada konsep penglihatan batin dan luar serta metafora membuka mata audiens.
BACA JUGA:3 Lagu Eminem yang Disebut Sindir P Diddy, Terbaru Ada Fuel
BACA JUGA:4 Selebriti Ini Spill Kontroversi P Diddy, tapi Tak Digubris!
Sebagian besar karya Nachum menampilkan subjek dengan penglihatan yang terhalang dan pesan-pesan yang sesuai dalam huruf Braille. "Saya ingin melakukan sesuatu yang membuka mata orang-orang dan membuat mereka berpikir," ungkapnya.