FIFPRO dan Liga Eropa Desak FIFA Ubah Kalender: Pemain Terancam Kelelahan

Selasa 15-10-2024,16:03 WIB
Reporter : Muhammad Farrel Radia*
Editor : Salman Muhiddin

Sebaliknya, FIFA dan UEFA terus memperluas kompetisi mereka baik di tingkat klub maupun tim nasional, hingga mencapai titik jenuh dalam kalender sepak bola.

Sementara itu, FIFA mengklaim bahwa kalender global mereka telah disetujui oleh dewan, yang termasuk FIFPRO dan perwakilan liga. 

BACA JUGA:Kontroversi Penalti Harry Kane, Eks Wasit FIFA: Harusnya Enggak!

BACA JUGA:FIFA Beri Kompensasi Real Madrid Atas Cedera Vinicius


Winger Inggris, Bukayo Saka, harus ditarik keluar karena cedera saat menghadapi Timnas Yunani pada matchday ketiga UEFA Nations League. Jumat, 11 Oktober 2024--Instagram @fabriziorom

FIFA juga menegaskan bahwa format baru Piala Dunia Klub tidak akan memberi dampak besar pada kondisi pemain, karena kompetisi ini hanya digelar empat tahun sekali dengan maksimal tujuh pertandingan.

Namun, FIFPRO menyoroti bahwa penelitian mereka menunjukkan 72 persen pemain mendukung pengurangan jadwal dan perlunya periode istirahat. 

Data lain menunjukkan 17 persen pemain tampil lebih dari 55 pertandingan dalam satu musim, sementara 30 persen pemain menghadapi enam pertandingan berturut-turut tanpa jeda.

Gugatan antimonopoli ini bukanlah satu-satunya kasus hukum yang dihadapi FIFA terkait kalender internasional. 

BACA JUGA:Alasan FIFA Tunjuk Arab Saudi sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2034

BACA JUGA:Neymar Cedera di Laga Internasional, FIFA Siap Tanggung Gajinya di Al-Hilal?

Serikat pemain di Inggris, Prancis, dan Italia juga menggugat FIFA di Pengadilan Komersial Brussel pada Juni 2024 terkait hak-hak pemain, termasuk hak libur wajib minimal tiga hingga empat minggu per tahun.

Meskipun UEFA juga menambah jadwal dengan format baru Liga Champions dan Liga Europa, mereka tidak menjadi target utama dalam gugatan ini. FIFA dianggap lebih bertanggung jawab atas kalender internasional.

Dengan semakin gencarnya protes dari para pemain dan liga, tekanan terhadap FIFA untuk segera merevisi sistem jadwal pertandingan pun terus meningkat. 

Perubahan ini dinilai krusial demi melindungi kesejahteraan pemain, serta mencegah cedera serius yang berpotensi mengancam karier mereka di masa depan.

*) Mahasiswa magang dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Kategori :