SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kegiatan belajar di luar kelas sering kali menjadi momen yang tak terlupakan bagi anak-anak.
Pada 16 Oktober 2024, KBTK Kristen Petra 7 mengunjungi Kampung Oase Ondomohen sebagai bagian dari proyek P5 bertema cinta bumi. Kunjungan itu tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga mengajak anak-anak untuk mendalami pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Kampung Oase Ondomohen dipilih karena merupakan lokasi terdekat yang memiliki sistem pengelolaan sampah dengan baik. Sebelumnya, anak-anak telah mempelajari tentang sampah di lingkungan mereka. Kini, mereka berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana pengolahan sampah dilakukan.
"Kami mengajarkan anak-anak untuk perhatian terhadap lingkungannya," ungkap Whenita Merliani, kepala sekolah KBTK Kristen Petra 7. Kegiatan itu dihadiri oleh 38 anak yang sangat antusias.
Murid-murid TK Kristen Petra 7 mempraktikkan pembuatan sofa ecobrcik atau kursi bokos (botol kosong) saat kunjungan ke Kampoeng Oase Ondomohen Surabaya. -Angelita Ariko Pinkan -HARIAN DISWAY
Whenita berharap bahwa setelah belajar di Kampung Oase, anak-anak dapat menerapkan pengetahuan itu di rumah dan lingkungan mereka. "Ternyata setelah survei di sini, selain dekat, ada banyak hal yang cocok untuk dijadikan materi ajar bagi anak-anak. Khususnya pengelolaan sampah," tambahnya.
BACA JUGA:UKWMS dan PERBANUSA Gelar Edukasi Pembuatan Bio Briket di Kampoeng Oase Ondomohen
BACA JUGA:DKPP Kota Surabaya Gelar Pelatihan Budidaya Kepiting Bakau di Kampung Oase Ondomohen
Endang Sri Wulansari, ketua RT 8 Kampung Oase Ondomohen juga merasakan dampak positif dari kunjungan itu. "Sebelumnya yang belajar pengelolaan sampah disini kan orang dewasa ya. Sekarang anak-anak. Ini penting bagi kesadaran mereka terhadap lingkungan," ujarnya.
Antusiasme anak-anak membuat Endang yakin bahwa edukasi lingkungan harus dimulai sejak dini. Materi yang diajarkan dalam kunjungan itu mencakup pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik.
Salah satu kegiatan menarik adalah pembuatan sofa ecobrick dari 19 botol bekas yang diisi dengan sampah plastik. "Dengan adanya eduwisata kampung ondomohen ini, anak-anak bisa melihat jelas dan belajar sejak dini tentang bagaimana sampah bisa bermanfaat," harap Endang.
Di akhir kegiatan, anak-anak diberi kesempatan untuk memberi makan lele menggunakan maggot kering dan memanen kangkung. Pengalaman itu tidak hanya mendidik. Tetapi juga menyenangkan bagi mereka.
Endang pun menekankan pentingnya mengenalkan konsep daur ulang kepada generasi muda agar mereka lebih peduli terhadap lingkungan.
BACA JUGA:PKM UWKS Kembali Gelar Kampoeng Oase, Kali Ini di Ondomohen
BACA JUGA:Mahasiswa Lintas Pulau Belajar Persatuan di Kampung Ondomohen