Penggunaan AI dalam Penulisan: Peluang atau Ancaman bagi Sastra?

Kamis 17-10-2024,15:40 WIB
Reporter : Nadia Aliya Rahma*
Editor : Heti Palestina Yunani

BACA JUGA: Tiongkok Luncurkan Regulasi Ketat Teknologi AI

Ini secara umum diketahui terdapat ratusan hingga jutaan hasil tulisan orang lain yang dapat diakses lewat internet. Hal yang dapat terjadi jika pengguna terlalu bergantung kepada AI untuk menulis sebuah karya sastra.

Ini akan terjadi fenomena yang mengakibatkan pembaca tidak dapat merasakan sentuhan emosional dalam tulisan karya sastra. Fenomena ini dapat menyebabkan menurunnya tingkat kegemaran membaca karya sastra.

Karena pembaca merasa tidak ada kebaruan dalam karya sastra, dan semua terasa terstandarisasi. Berkurang hingga hilangnya keragaman ide untuk menciptakan karya sastra. Oleh karena itu, ada hal penting yang perlu diperhatikan oleh pengguna AI.

BACA JUGA: Final Beatles Record Gunakan Teknologi AI untuk Isi Vokal John Lennon

Yakni memiliki kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang potensi dan batasan kecerdasan buatan. Dengan perkembangan teknologi AI yang pesat di masa kini diperlukan kesadaran pengguna AI untuk tidak bergantung.

Manusia harus tetap berusaha dengan meningkatkan kreativitas dan kecerdasan diri melalui eksplorasi di kehidupan nyata, pembelajaran dan praktik. Tidak ada salahnya untuk menggunakan AI, tapi perlu dibatasi.

Cukup dengan menjadikan AI sebagai alat untuk membantu kita mengumpulkan ide-ide dan mempelajari teknik penulisan. Dengan cara ini kita sebagai manusia dapat menjaga keseimbangan antara kecerdasan berpikir.

BACA JUGA: Kuliah Tamu Untag X The GPT-4 Discussion: Teknologi AI, Peluang atau Ancaman

Serta memanfaatkan teknologi dengan sangat bijak. Kehadiran chatbot AI di kehidupan kita saat ini diharapkan dapat membantu untuk memperbanyak hasil karya sastra yang lahir dari pengalaman dan perasaan pribadi penulis.

Dengan memanfaatkan AI dengan bijak manusia dapat menghasilkan karya sastra dengan keragaman serta kebaruan yang terjadi seiring berkembangnya zaman yang dapat menyentuh emosional para pembaca. (*)

*) Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga Surabaya 

Kategori :