Bila kita tengok sejarah di negara lahir dan mengaku sebagai simbolnya demokrasi seperti Inggris dengan John Locke atau Amerika Serikat dengan Bapak Demokrasi Abraham Lincoln, ternyata baru 1918 perempuan Inggris diberi hak pilih sekalipun demokrasi melalui monarki konstitusional sudah dimulai sejak abad XVII.
Sedangkan Amerika Serikat (di negara-negara bagian selatan) baru mengakui hak pilih warga kulit hitam (Afro-Amerika) pada 1965. (*)
*) Didik Sasono Setyadi adalah dosen tamu Le Havre Universite, Prancis, serta staf pengajar bidang hukum dan kebijakan publik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. --