Said Abdullah Usulkan 3 Agenda Strategis untuk Prabowo-Gibran

Sabtu 19-10-2024,20:11 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

“Akibatnya, kita tidak bisa mengoptimalkan bonus demografi untuk mendorong lompatan perekonomian nasional,” paparnya.

Terutama dari negara berpendapatan menengah bawah menjadi negara berpendapatan menengah atas. Apalagi menjadi high income country.

Ketiga, lanjut Said, Indonesia juga belum bisa keluar dari ketergantungan Impor pangan dan energi. 

Padahal, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan dan kemandirian sebuah bangsa dan negara. 

BACA JUGA:Respons Ketua DPP PDIP Said Abdullah saat Jokowi Reshuffle Kabinet Jelang Akhir Masa Jabatan

Selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar. 

Ekspor sektor pertanian kita mencapai 61,4 miliar USD sedangkan impor kita mencapai USD 98,46 miliar. Defisit sebesar USD 37. Dengan kurs Rp. 15.400 nilai impor hasil pertanian mencapai Rp. 569,8 triliun.

Pada periode 2014-2023, impor migas mencapai angka fantastis, yakni USD 278,5 miliar dengan kurs Rp. 15.400/ USD. Maka nilai impor migas 9 tahun terakhir mencapai Rp. 4.288,9 triliun.

Menghadapi persoalan ini tidak mudah, melibatkan berbagai kepentingan ekonomi politik nasional dan internasional. 

“Dan hal inilah yang akan menjadi tantangan Presiden Prabowo kedepan. Dan selamat bekerja Presiden Prabowo,” tandasnya. (*)

Kategori :